Mohon tunggu...
Artistik
Artistik Mohon Tunggu... Ilustrator - Sunyi Yang Bijaksana

Tuhan menyanyangi hambanya dalam semua ciptaan, perihal miskin atau bodoh. Ia hanya ingin kita lebih mendekat dan meminta kepadanya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Saat Malam Tiba

1 September 2020   01:05 Diperbarui: 1 September 2020   01:02 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tak jua harap mulai menerpa

Dalam setiap sunyi kini mengiri bagai bisik jangkrik saat hujan yang rintik

Daun mulai menangiskan air mata embun

Jika masih dalam setiap hembusan tersimpan perasaan 

Mengikat kuat raga jiwa dalam genggaman 

Rembulan

Aku mohon, Aku rintih, Aku tunduk, Aku menangis kala kau menyapaku dengam sinarmu

Serahkan diriku pada penciptamu, sampaikan doaku pada pelindungmu.

Kini pijakku mulai tak gagah, tawaku mulai mengecil, pandangku mulai terbiaskan.

Kuharap tinta pena takan pernah sina termakan usia.

Sunyiku

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun