Mohon tunggu...
Fahri Hunter
Fahri Hunter Mohon Tunggu... mahasiswa

main bola dan mancing

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Dari daun nilam menjadi minyak atsiri yang mempunyai nilai yang tinggi

3 Mei 2025   03:18 Diperbarui: 3 Mei 2025   03:18 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nilam (Pogostemon cablin) adalah tanaman semak tropis penghasil minyak atsiri yang penting sebagai komoditas ekspor dan sumber devisa negara. Di Jember, terdapat perusahaan agroindustri minyak atsiri nilam yang berdiri sejak 1996 dan memproduksi minyak nilam dengan kapasitas sekitar 6,57 ton per tahun. Penyulingan dilakukan dengan alat berkapasitas 1,2 kwintal per penyulingan, menghasilkan 5-6 liter minyak atsiri per kali penyulingan. Bahan baku nilam diperoleh dari lahan sendiri seluas 2,5 ha dan lahan masyarakat sekitar 3-4,5 ha dengan produktivitas 2-3 ton per hektar per tahun.

Tanaman nilam memang banyak dibudidayakan di wilayah Pati, Jember, termasuk di Suci yang merupakan salah satu wilayah di Kabupaten Jember. Nilam dikenal sebagai tanaman semusim yang menjanjikan karena minyaknya memiliki nilai ekonomi tinggi. Di Pati Jember, nilam bisa ditanam di berbagai jenis tanah, namun tanah yang gembur, subur, dan kaya humus dengan pH sekitar 5,5-6,5 sangat disarankan.

minyak Cendana 
minyak Cendana 

Nilam (Pogostemon cablin Benth) merupakan tanaman yang dibudidayakan untuk menghasilkan minyak nilam, yang memiliki aroma khas dan banyak digunakan dalam industri parfum, kosmetik, dan pengobatan tradisional.

Harga minyak nilam bisa mencapai Rp 1,5 juta hingga Rp 2 juta per kilogram, menunjukkan potensi ekonomi yang tinggi.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun