Melalui lagu Mangu, Fourtwnty dan Charita Utami berhasil mengemas sebuah kisah tentang cinta yang tidak bisa bersatu, meski perasaan masih menggebu. Perbedaan prinsip atau keyakinan menjadi dinding besar yang membuat kisah asmara itu harus berakhir. Namun, lebih dalam dari itu, lagu ini juga merepresentasikan kisah tentang dua orang yang sama-sama memiliki rasa, namun tak mampu berjalan bersama karena keadaan yang terlalu membingungkan dan penuh keterbatasan. Ada yang terpaksa mengakhiri, ada pula yang terpaksa menerima keadaan. Perasaan saling mencintai tetap ada, namun dunia seolah tak mengizinkan mereka untuk bersatu.
Dengan kekuatan lirik yang puitis dan atmosfer musik yang sendu, Mangu membuat pendengarnya ikut merasakan getirnya sebuah perpisahan yang tidak diinginkan. Nuansa lagu ini selaras dengan makna kata mangu itu sendiri, membawa kita pada momen termenung, kecewa, dan penuh kebimbangan.
Walaupun Fourtwnty kini sedang rehat, karya mereka seperti Mangu membuktikan bahwa musik mereka tetap hidup dan terus berbicara kepada banyak hati yang mendengarkan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI