3. Konsisten dengan rutinitas
Buat kebiasaan sederhana, misalnya anak harus membereskan mainan setelah bermain atau mencuci tangan sebelum makan.
4. Jangan terlalu cepat menolong
Orang tua sering merasa kasihan saat anak kesulitan. Namun, terlalu cepat membantu justru menghambat proses belajar mandiri.
5. Jadilah teladan
Anak belajar dari meniru. Jika orang tua terbiasa disiplin dan bertanggung jawab, anak akan mengikuti.
Kemandirian di Lingkungan Sekolah
Selain keluarga, sekolah juga berperan penting dalam membentuk kemandirian anak. Guru PAUD biasanya memberikan kegiatan rutin seperti:
- Makan bersama: anak belajar mengambil makanan, makan sendiri, lalu membersihkan peralatan.
- Bermain kelompok: anak belajar bekerja sama, berbagi, dan bertanggung jawab terhadap tugas kecil.
- Kegiatan praktik: seperti menyiram tanaman, melipat kain, atau menata meja.
Dengan pembiasaan ini, anak tidak hanya belajar mandiri, tetapi juga mengembangkan rasa tanggung jawab sosial.
Tantangan dalam Melatih Kemandirian Anak
Melatih kemandirian tidak selalu mudah. Beberapa tantangan yang sering muncul antara lain:
- Orang tua terlalu protektif: takut anak salah atau terluka sehingga semua hal dilakukan oleh orang tua.
- Kurangnya kesabaran: proses belajar anak memang memakan waktu. Jika orang tua terburu-buru, anak kehilangan kesempatan mencoba.
- Lingkungan yang tidak mendukung: jika di rumah anak dilatih mandiri tetapi di sekolah selalu dibantu, anak bisa bingung.