Oleh Fatimatuz Zahro
Alumni IAIN; Peneliti IJIR
Harga diri seseorang itu ditentukan oleh tutur katanya. Â Mayoritas orang memandang orang lain melalui setiap ujaran yang diucapkan dari mulutnya.
Mulut adalah kunci untuk mengenali pribadi seseorang. Sebagaimana pepatah Jawa yang sering kita dengar, yaitu Ajining Diri Soko Lathi.
Anggapan bahwa lidah lebih kejam daripada pedang, saya rasa bisa dibenarkan. Sebab, lidah bisa menorehkan luka pada seseorang dibanding tersayat oleh pedang.
Refleksi atas pepatah Jawa diatas, megingatkan saya kepada Arteria Dahlan. Seorang Anggota Komisi III DPR yang telah mengeluarkan ujaran kejamnya. "Bangsat" adalah kata keji yang terucap dari Arteria. Jelas, secara langsung ditujukan kepada Kemenag. Atas dasar, Arteria meminta pihak Kejaksaan untuk turut menangani kasus travel umrah bodong yang masih saja bermunculan.
Dengan alasan apapun, saya rasa kata itu tidak sepatutnya dikeluarkan. Hati saya terasa tercabik atas ujarannya. Utamanya keluar dari mulut seorang wakil rakyat. Ucapannya jelas-jelas tidak menunjukkan kesantunan dalam berbicara.
Santun dan ramah dalam berbicara adalah hal yang paling vital. Sekali mulut tidak bertutur santun, maka dengan mudah orang tidak akan respect.
Betapa besar dan pentingnya menjaga tutur kata kita. Karena tutur kata sangat mempengaruhi seluruh kehidupan sehari-hari di masyarakat.[]