Mohon tunggu...
fadly nurlathif
fadly nurlathif Mohon Tunggu... Mahasiswa

Mancing

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Potensi Lumpur Lapindo Sebagai Sumber Energi Terbarukan Dan Bahan Baku Yang Tidak Terbatas

25 April 2025   18:00 Diperbarui: 25 April 2025   20:31 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Inovasi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Lumpur Lapindo merupakan material yang berasal dari bumi. Seperti yang kita tahu bahwasannya semua yang berasal dari bumi sangat bermanfaat bagi perkembangan teknologi. Bahkan material ini dapat dijadikan sebagai sumber energi . Hal ini yang menjadikan lumpur Lapindo berpotensi menjadi sumber energi. Mengingat minyak bumi yang semakin menipis, lumpur Lapindo bisa menjadi sumber energi alternatif pengganti minyak bumi.

Lumpur Lapindo memiliki banyak kandungan. Menurut keterangan Tim Humas Badan Geologi Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), mineral-mineral yang termasuk kategori Mineral Kritis (CRM), berada pada kandungan lumpur Lapindo, seperti Strontium (Sr) dengan kadar 255,44-650,49 ppm, dan Litium (Li) dengan kadar 99,26-280,46 ppm. Strontium dapat digunakan sebagai pelacak radioaktif dalam terapi kanker, sedangkan Litium dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan baterai. Namun kandungan CRM ini masih relatif rendah. Lumpur Lapindo juga mengandung Logam Tanah jarang (LTJ). Seperti yang kita tahu, Logam Tanah Jarang dapat digunakan dalam pembuatan magnet permanen untuk motor listrik,  turbin angin, kendaraan hybrid, dan baterai isi ulang. Akan tetapi, berdasarkan hasil analisis Lab, kandungan LTJ juga masih cukup rendah, dengan kadar tertinggi pada unsur Cerium (CE).

Lumpur Lapindo juga berpotensi menjadi bahan bakar. Hal ini dikarenakan lumpur Lapindo menghasilkan gas metana (CH4). Tim riset yang dikoordinasikan oleh the Centre for Earth Evolution and Dynamics (University of Oslo) yang berkolaborasi dengan Pusat Pengendalian Lumpur Sidoarjo (PPLS), the Istituto Nazionale di Geofisica e Vulcanologia of Rome, dan the Netherlands Institute for Space Research of Utrecht, menggunakan penilaian kombinasi dari pengamatan satelit (TROPOMI) dan "ground-based" untuk mengukur jumlah gas yang dikeluarkan dari semburan lumpur panas lapindo ke atmosfer. Dari penilaian tersebut, sebanyak 100.000 ton per tahun gas metana yang keluar dari semburan lumpur Lapindo. Pengukuran ini merupakan emisi tertinggi yang pernah terekam dalam eksperimen kemunculan gas alam dari satu tempat.

Dengan demikian, lumpur Lapindo dapat berpotensi menjadi sumber energi terbarukan dan bahan baku yang terbatas. Walaupun saat ini para peneliti hanya berhasil menemukan sedikit kandungan yang ada pada lumpur Lapindo. Akan tetapi percayalah, hukum alam selalu ada. Mungkin saat ini lumpur Lapindo hanya dianggap limbah, namun dimasa yang akan datang, dia akan menjadi harta yang melimpah. Selama roda kehidupan masih berputar, perubahan pasti akan terjadi.

Referensi

https://www.cnbcindonesia.com/news/20220122112032-4-309579/apa-saja-kandungan-lapindo-ini-penjelasan-badan-geologi

https://walhijatim.org/2021/04/14/semburan-lapindo-menghasilkan-gas-metana-terbesar-di-dunia-dan-meningkatkan-kerentanan-perubahan-iklim/#:~:text=Dari%20penilaian%20ini%20ditemukan%20bahwa,di%20situs%20Lusi%20(Lapindo)

https://www.google.com/amp/s/www.cnnindonesia.com/teknologi/20221218021233-199-888758/mengenal-secuil-logam-tanah-jarang-lumpur-lapindo-yakin-harta-karun/amp

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun