Bharat atau Bharata adalah nama asli India. Sementara itu, wilayah utara atau yang disebut Uttarakuru dalam mitologi Hindu dan Budha kuno serta kosmologi Jain, sebagian kalangan menempatkan letak geografisnya di sekitar kawasan Asia tengah, seperti Tarim Basin di Xinjiang-China, bahkan, beberapa penulis menegaskan bahwa Uttarakuru adalah nama untuk wilayah luas yang terletak di utara Himalaya dan membentang hingga Lingkar Arktik.
Dapat pula untuk menjadi pertimbangan bahwa, kata 'udara' dalam bahasa Indonesia - sebelum kita maknai sinonim dengan 'angkasa' - pada masa lalu, sangat mungkin merujuk pada kata 'utara' yang berarti "wilayah atas".
Demikianlah, jika Bharata (wilayah barat) merujuk pada Benua India, Uttarakuru (wilayah utara) merujuk pada dataran Cina, Siberia, hingga sejauh lingkar Arktik, maka Sundaland atau Nusantara tentulah merujuk pada wilayah selatan.
Hipotesis ini semakin dikuatkan oleh bukti bahwa kata 'Sunda' sesungguhnya berarti: "selatan". Ini didasari adanya kata 'sunthaz' dalam bahasa Proto-Germanic, yang berarti: selatan. Serta kata 'sund' yang berarti "selat" dalam bahasa Iceland.
Kata 'sunthaz' dan 'sund' adalah dua kata yang homofon. Makna keduanya pun sangat dekat jika diartikan ke dalam bahasa Indonesia, yakni: selatan dan selat.
Asumsi ini lebih dikuatkan lagi oleh tinjauan aspek historis tentang Nusantara di masa kuno, yaitu: ada banyak literatur yang mengatakan bahwa, di masa lalu, pelaut-pelaut yang datang dari Nusantara disebut 'cellates' atau 'orang selat' oleh orang-orang di barat.
Ini mengarah pada dugaan selanjutnya bahwa, kata 'selatan' kemungkinan kita dapatkan dari kata kata 'selat'. Dengan kata lain, kata 'selatan' adalah kata 'selat' yang mendapat akhiran -an, yang berfungsi membentuk makna lokasi atau tempat, dan juga makna gugusan atau kumpulan selat - mengingat di Nusantara ada banyak selat. Bisa dikatakan terbanyak di dunia.
Bukti lain bahwa Nusantara khususnya pulau Jawa adalah 'wilayah selatan' yang menjadi wilayah kekuasaan Yama atau Melqart kita dapat temukan pada makna nama candi ratu Boko atau candi ratu Baka.
Kita dapat meninjau bahwa kata 'boko' atau 'baka' adalah kata yang digunakan dalam frase 'alam baka', yang merujuk pada makna "alam kematian". Di bagian atas saya sudah menyampaikan bahwa dalam mitologi, Yama atau Melqart adalah penguasa dunia bawah atau dunia kematian.
Di sisi lain, ini sejalan dengan makna nama 'Hadramaut' yang artinya: "kematian (pasti) hadir/ datang". Makna ‘Hadramaut’ ini sangat identik semboyan (keagamaan) bangsa Phoenicia bahwa: “Kematian pasti datang dan akan ada kehidupan setelah kematian” (baca: The Phoenician Origin Of Britons..., L. A. Waddell, 1925)