Mohon tunggu...
Fadly Bahari
Fadly Bahari Mohon Tunggu... Penulis - Pejalan Sepi

Penjelajah dan Pengumpul Esensi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Petaka Alam pada Masa Nabi Ibrahim yang Berdampak Global dan Meruntuhkan Banyak Peradaban

6 Mei 2020   08:45 Diperbarui: 6 Mei 2020   14:01 3579
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(sumber: www.worldatlas.com)  

Lamberg-Karlovsky misalnya, menyimpulkan bahwa Weiss "mendapatkan sedikit dukungan untuk aspek globalnya." 

 "Kekeringan mungkin telah mendorong orang pergi meninggalkan tanah pertanian yang bergantung pada curah hujan, seperti itu di sekitar Tell Leilan, tetapi Weiss menggeneralisasi dari skenario Mesopotamia utara ke masalah global. Itu benar-benar salah ... upaya generalisasi mereka [tidak dapat dibenarkan] ke perspektif yang lebih besar," kata Lamberg-Karlovsky.

Namun demikian, dukungan untuk "aspek global" Dr. Weiss datang dari catatan iklim yang diambil dari seluruh dunia.

Walter Dean dari US Geological Survey di Denver menemukan tiga puncak yang tajam dalam jumlah debu yang mengendap di dasar Danau Rusa di Minnesota.

Debu memuncak pada sekitar 5800, 3800, dan 2100 SM, plus atau minus 200 tahun, menurut penghitungan lapisan tahunan di sedimen danau. 

Bukti lain bahwa kekeringan Mesopotamia adalah global, dihadirkan Lonnie G. Thompson dari Ohio State University dan rekan-rekannya yang menemukan lonjakan debu yang tersimpan di gletser gunung Peru yang menandai "kekeringan besar" di Cekungan Amazon sekitar 2200 SM, plus minus 200 tahun.

Sebuah laporan penelitian yang lebih baru terkait peningkatan aktivitas debu yang tiba-tiba di Timur Tengah yang terjadi 4200 tahun yang lalu di sampaikan Stacy A. Carolin dkk, dalam makalah yang berjudul "Precise timing of abrupt increase in dust activity in the Middle East coincident with 4.2 ka social change" [Proc Natl Acad Sci U S A. 2019 Jan 2; 116(1): 67--72.  - Published online 2018 Dec 24. doi: 10.1073/pnas.1808103115]

Dalam makalah tersebut, dijelaskan bahwa bukti paling menonjol untuk kejadian iklim yang tiba-tiba dan anomali di wilayah Timur Tengah pada 4,2 ka (4200 tahun lalu) ditemukan dalam dua catatan laut.

Yang pertama adalah catatan sedimen multiproxy dari Laut Merah utara yang menunjukkan kejadian kering mendadak yang dimulai pada 4,2 0,1 ka. 

Yang kedua adalah catatan inti sedimen dari Teluk Oman yang menunjukkan peningkatan mendadak dalam endapan debu bersumber Mesopotamia pada 4,1 0,1 ka. Pembaca yang tertarik membaca lebih jauh silahkan baca di sini.

Peristiwa Kosmik sebagai pemicu bencana di bumi

Rene Gallant berpendapat bahwa aktivitas seismik dan perubahan iklim yang , menurut bukti yang diberikan oleh (Claude) Schaeffer , bahwa perubahan iklim yang terjadi pada saat perusakan Peradaban Zaman Perunggu,  kemungkinan disebabkan oleh dampak meteoritik besar. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun