Mohon tunggu...
Fadli Ilham
Fadli Ilham Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa pasca serjana unp

Hidup adalah perjalanan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Debu

15 Desember 2019   23:30 Diperbarui: 15 Desember 2019   23:36 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku adalah debu yang ingin diterbangkan kepadamu
Debu yang ingin selalu menempel di kulitmu
Karena, dekatnya aku kepadamu adalah keuntunganku, bukan keuntunganmu, aku harus sadar

Terimalah aku, walau aku debu, butiran2 yang tidak berarti bagimu, yang tidak berpengaruh bagimu
Maafkan aku, aku debu yang kadang memiliki kesombongan
Debu yang berlagak seperti emas, indah dan diburu. Seakan-akan semuanya menginginkan ku termasuk juga dirimu.

Debu yang malang, tapi semoga aku sadar dengan diriku. Dan kamu memahami ku

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun