Mohon tunggu...
Fadjar PENA MANFAAT Setyanto
Fadjar PENA MANFAAT Setyanto Mohon Tunggu... Freelancer - PENA MANFAAT semoga pena ini selalu membawa manfaat.

Al Ghazali : kalau kamu bukan anak raja atau bukan anak ulama besar, maka menulislah.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Mau Sayang? Harus Kenal Dong

6 Maret 2023   17:08 Diperbarui: 6 Maret 2023   17:13 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Kinerja anak-anak kok menurun ya akhir-akhir ini?" Rizal berdiskusi dengan dirinya sendiri.

"Sering salah, tidak tepat waktu, dan produktifitas turun padahal bonus ada, cuti ada, tunjangan juga ada, asuransi kesehatan juga ada," lanjut Rizal berbicara pada dirinya sendiri.

Rizal pun mulai berfikir untuk membaca-baca referensi kembali. Dia sadar selama lebih dari setahun ini dirinya tidak update dengan ilmu-ilmu baru. Semua yang dipakai adalah berdasarkan pengalaman saja yang kadang sudah tidak tepat dengan era 5G , Disrupsi, dan lain sebagainya.

Dia pun sadar bahwa mempertahankan gaya jadul sangat berbahaya. Ilmu lama untuk masalah baru. Dia pun mengerti apa yang terjadi pada Nokia dan Kodak yang dulu kuat perkasa tapi sekarang hilang di kancah persaingan.

Jadilah sore itu Rizal ke toko buku besar di kota tetangga. Buku-buku terbaru dari Prof. Rhenald Kasali, Philip Kottler, Hermawan Kartajaya baginya adalah bacaan wajibnya. Dia mengambil semua  buku itu lalu dimasukkan ke keranjang buku yang dibeli.

Pada saat menuju kasir tiba-tiba matanya tertumbuk pada buku yang ditulis oleh DR. Aidh Al-Qarni berjudul "Muhammad Sang Inspirator Dunia". Rizal mengingat-ingat dimana dia pernah mendengar nama DR. Said Al-Qarni. "Ah ternyata di buku yang berjudul "La Tahzan".

Tiba-tiba buku "Sang Inspirator" seperti memiliki magnet yang menarik Rizal untuk membawanya pulang juga. Rizal pun tidak berfikir perlu atau tidak langsung memasukkan buku itu ke keranjang belanja.

Sesampainya di rumah setelah waktunya memungkinkan untuk membaca buku diambilnya buku yang tadi ia beli.

Buku pertama yang dia baca ialah buku Sang Motivator. Dikunyahnya paragraph per paragraph. Ia pun menemukan bagaimana Rasulullah Saw menjadi motivator dan inspirator bagi para sahabatnya sehingga menjadi orang-orang yang sangat hebat.

Rizal mendapati nama-nama sahabat Rasulullah Saw yang sangat hebat. Mereka adalah :

Abu Bakar.

Abu Bakar, yang saat ditanya siapa yang hari ini puasa, mengiringi jenazah, memberi makan orang miskin, menjenguk orang sakit selalu menunjuk tangan. Rasulullah Saw berkata "Seandainya semua amal itu ada pada seseorang maka dia akan masuk surga."

Umar bin Khattab.

Kata-kata Rasul Saw yang sangat membekas ialah saat Umar minta ijin kepada Rasul Saw untuk pergi umrah,"Jangan lupa untuk mendoakan kami, wahai saudaraku."

Utsman bin Affan.

Utsman bin Affan dengan hartanya membekali pasukan ke Tabuk, membeli sumur untuk diwakafkan demi kemashlahatan umat muslim. Rasul bersabda,"Tidak akan ada bahaya menimpa Utsman setelah apa yang dia lakukan hari ini."

Sekilas Rizal mengingat bahwa di seantero Arab Saudi banyak sekali properti Yayasan Utsman bkn Affan.

"Masya Allah," Rizal bergumam secara otomatis.

Ali bin Abi Thalib.

Rasul Saw pernah bersabda,"Seorang laki-laki yang mencintai Allah Swt dan Rasul-Nya, serta dicintai Allah Swt dan Rasul-Nya.

Abu Ubaidah Ra yang punya sifat amanah. Rasul Saw bersabda,"Setiap umat memiliki orang yang amanah. Sosok amanah yang dimiliki umat ini ialah Abu Ubaidah bin Al-Jarrah.

Rizal masih menemukan nama-nama sahabat lain antara lain Zaid bin Tsabit ahli faraidh, Ubay bin Ka'ab ahli qiraat, Abu al-Mundzir yang diajarkan Rasul Saw tentang hafalan yang paling agung. Beliau diajarkan hafalan yang paling agung ialah : Allahu la ilaha illa huwal hayyul qayum. Lalu ada Khalid bin Al-walid yang dijuluki pedang Allah. Ada juga Bilal bin Rabah yang suara sendalnya terdengar di surga.

Sejenak Rizal berhenti membaca. Dia meresapi kalimat-kalimat yang dia baca. Dia makin menyadari bahwa ada satu hal yang bisa sangat memotivasi para stafnya tapi belum didapatkan mereka, yaitu penghargaan pada pribadi dan hasil kerjanya.

Rizal sadar gaya manajemennya harus berubah. Untuk bisa mengubahnya tentu saja harus kenal. Pepatah yang mengatakan :"Tak Kenal Maka Tak Sayang." Ternyata benar adanya.

"Kalau mau sayang ya harus kenal, dong," kata seorang kawannya duluuuuu sekali saat masih kuliah.

===

Gonilan 6 Maret 2023

Fadjar Setyanto

Ikatlah ilmu dengan menulis

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun