Jika kita mengkaji dan melihat lebih dalam serta lebih dekat daerah-daerah yang ada di Sumatera Barat, maka kita akan mlihat secara menyeluruh bagaimana Starta Sosial tersebut masih sangat relevan dan masih berlaku diruang lingkup masyarakat tersebut. Maka kita akan menemukan banyak sekali jenis jenis tindakan sosial yang bisa dikatakan sangat relevan dan masih berlaku tersebut. Salah satunya adalah bagaimana masyarakat tersebut masih memiliki konsep dan status sosial yang berbeda atau tingkatan dari elemen elemen masyarakat itu sendiri. Â Maka pada kesempatan kali ini, saya akan membahas tentang sebuah daerah yang menurut saya sendiri sangat relevan sekali dengan teori yang dikemukakan oleh Max Weber, terutama didalam bidang teori tentang Tindakan Sosial, dan kali ini objek kajian tersebut adalah Jorong Salereh Aia, Nagari padang koto gadang, Kabupaten Agam, Sumatera Barat.
      Jorong Salereh Aia merupakan sebuah daerah yang masih termasuk kedalam wilayah Kecamatan Palembayan yang mana wilayah tersebut masih bagian dari Minangkabau dengan adat istiadat yang sangat kokoh, dan tentu saja kita melihat bahwa bagaimana penghulu pucuk atau penghulu tertinggi diminangkabau dan tepatnya dijorong Salereh Aia, masih memegang kokoh adat istiadat yang secara tidak langsung masih membentuk Starta Sosial dan masih memerlukan tindakan Sosial.
      Setiap orang sama sama tahu tentang bagaimana kokohnya budaya dan adat yang ada dari alam minangkabau itu sendiri, dan sejatinya budaya budaya yang ada tersebut kebanyakan darinya bukanlah sebagai bentuk dari aturan tertulis, akan tetapi masih dalam bentuk yang tidak tertulis, sehingga hukum sosial yang berlaku disana masih sangat kental dan kokoh, meskipun bentuk tekstualnya tidak lagi ada. Sama hal nya dengan Jorong Salereh Aia, disebabkan secara Geografis, ia merupakan bagian dari minangkabau itu sendiri. Didaerah tersebut kita melihat bahwa starta sosialnya masih sangat kental, sebagai contohnya ketika kita berjalan dijalan raya didaerah tersebut kita akan melihat banyak sekali jenis jenis tindakan sosial yang tidak sesuai  dengan konsep konsep yang luhur, kita akan melihat bahwa banyak sekali anak anak muda yang duduk atau nongkrong dengan rokok yang menggepulkan asap, dan apabila seseorang lewat maka mereka tidak akan terlalu peduli, disebabkan oleh kesibukan kesibukan yang mereka bangun secara mandiri.
      Maka itu adalah bagian bagian dari Starta sosial yang masih membuming ditanah Salereh Aia, dan seperti yang telah dicontohkan sebelumnya, seperti yang dikemukakan oleh Silfia Hanni bahwa teori teori dari Max Weber tersebut merupakan bagian dari Tindakan sosial berorientasi nilai adalah tindakan yang berkaitan dengan nilai-nilai dasar dalam masyarakat. Dalam hal ini, pelaku melakukan tindakan sesuai dengan keyakinan, prinsip, atau ideologi yang diyakini secara pribadi. Pelaku tidak mempertanyakan tujuan atau nilai dari tindakannya, melainkan hanya memperhatikan cara yang sesuai dengan nilai tersebut.
      Maka kita melihat bahwa Tindakan sosial tersebut adalah bagian dari tindakan sosial yang bersifat tradisional. Tindakan Tradisional adalah tindakan yang tidak rasional karena berorientasi pada tradisi masa lalu. Dalam hal ini, pelaku melakukan tindakan berdasarkan kebiasaan, adat istiadat, atau norma sosial yang telah diwariskan secara turun-temurun. Pelaku tidak mempertimbangkan akibat atau alternatif dari tindakannya, melainkan hanya mengikuti apa yang sudah menjadi tradisi baik dari dirinya sendiri maupun dari orang lainnya. Dan sudah kita temukan bahwa sistem yang digunakan tersebut adalah sebuah sistem  yang mengedepankan sebuah tindakan yang diambil dari nilai nilai dan nilai tradisional yang penting terutama dalam bidang yang telah saya sebutkan. Dan itu sama halnya dengan sesuatu yang telah kita bahas sebelumnya. Tentang sebuah jorong yang masih menganut teori teori tindakan sosial Max Weber, meskipun mereka tidak menyadarinya atau bahkan parahnya mereka tidak mengetahuinya sedikitpun tentang hal tersebut.
