Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Keagamaan
Pembentukan perilaku manusia tidak akan terjadi dengan sendirinya aka tetapi selalu berinteraksi dengan manusia berkenaan dengan objek tertentu. Sebagaimana yang dikatakan Jalaludin, bahwa perilaku keagamaan anak atau seseorang terbentuk secara garis besarnya dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu:
a. Faktor internal, yaitu keadaan atau kondisi jasmani dan rohani siswa (anak), yang terdapat dalam diri pribadi anak meliputi:
1. Pengalaman pribadi, maksudnya pengalaman tersebut adalah semua pengalama yang dilalui, baik pengalaman yang didapat melalui pendengaran, penglihatan, maupun perlakua yang diterima sejak lahir.
2. Pengaruh emosi, emosi adalah suatu keadaan yang mempengaruhi dan menyertai penyesuaian di dalam diri secara umum, keadaan yang merupakan penggerak mental dan fisik bagi individu dan tingkah laku dari luar.
Minat, adalah kesediaan jiwa yang sifatnya aktif untuk menerima sesuatu dari luar. Seseorang yag mempunyai minat terhadap suatu objek yang dilakukannya, maka ia akan berhasil dalam aktifitasnya karena yag dilakukan tersebut dengan perasaan senang dan tanpa paksaan.
b. Faktor Eksternal, meliputi:
1. Interaksi, merupaka hubungan timbal balik antara orang perorang, antara kelompok dengan kelompok, atau antara perorang dengan kelompok.
2. Pengalaman, Zakiah berpendapat bahwa semua pengalaman yang dilalui orang sejak lahir merupaka unsur-unsur pembentuka pribadinya, termasuk di dalamnya adalah pengalaman beragama.
-Indikator Perilaku Keagamaan
Perilaku keagamaan erat kaitannya dengan sikap seseorang dalam beragama yang dapat dikonotasikan dengan sikap beragama, sikap religius, dan religiusitas attitude. Sikap orang beragama adalah tahu dan mau secara pribadi menerima dan menyetujui gambaran-gambaran keagamaan yang ada dan dijadikan miliknya sendiri, kemudian keyakinan dan iman yang sudah melekat dalam diri diwujudkan dalam perilaku sehari-hari.