Mohon tunggu...
Fadilah Nur Maulida Muh. Zaen
Fadilah Nur Maulida Muh. Zaen Mohon Tunggu... Mahasiswi Pendidikan Biologi

Halooow gaesss, kenalin aku Adil, saat ini masih mengenyam pendidikan sebagai mahasiswi Pendidikan Biologi. Aku lahir dan tinggal di Pekalongan tetapi cita-cita ingin melanglang buana ke berbagai benua, aamiin paling seriusss. Hobi apa yaa, suka fotografi, suka travelling sendiri, suka basket, panahan dan berkuda (cuman yang ketiga terakhir ini bukan ahli sihh tapi emang sukaa, yaa semoga bisa jadi ahli yaa suatu saat nanti wkwkwk)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Ayo Olah Sampah Dapur Jadi Senjata Ampuh di Kebun! Pemanfaatan Buah Busuk dan Kulit Buah Menjadi Pupuk Organik Cair dan Eco Enzyme

19 September 2025   20:53 Diperbarui: 19 September 2025   20:53 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Permasalahan sampah menjadi isu yang sangat mendesak di Kabupaten Pekalongan. Pada tahun 2025 ini, Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang ada sudah hampir mencapai batas maksimal dan kemungkinan tidak lama lagi harus ditutup. Padahal, setiap harinya produksi sampah dari tiap rumah tangga bisa mencapai 1–2 kg. Maka bila permasalahan sampah tidak kita upayakan solusinya bersama nantinya permasalahan sampah ini akan terus berlanjut hingga anak cucu kita di masa depan.Apakah kita tidak bisa berharap penyelesaiannya dari pemerintah saja? Wahhh kalau itu memang sudah menjadi salah satu tanggung jawab pemerintah yaa tetapi sebagai warga negara yang baik tentu saja kita perlu memiliki kesadaran terkait permasalahan sampah ini. Apa yang bisa kita lakukan dari sampah-sampah yang ada di dapur yaa? Kesadaran tersebut bisa kita mulai dengan memilah sampah organik dengan anorganik. Bila kita memiliki kebun di rumah atau lubang biopori di rumah maka kita bisa tempatkan sampah-sampah organik tersebut disana agar terurai secara alami dan menjadi kompos. Namun jika kita tidak memiliki keduanya, langkah apa yang bisa kita lakukan?Salah duanya adalah kita bisa mengolah sampah organik tersebut menjadi suatu produk bernama POC atau Pupuk Organik Cair dan Eco Enzyme. Pasti sudah tidak asing kan yaa mendengar produk tersebut? Banyak yang mengira Pupuk Organik Cair (POC) dan Eco Enzyme itu sama padahal keduanya memiliki perbedaan. Yang membedakan di antara keduanya adalah dilihat dari bahan bakunya. Untuk membuat Eco Enzyme bahan baku yang kita perlukan haruslah berupa sampah buah atau sayur yang masih segar atau dalam artian belum busuk sedangkan untuk membuat Pupuk Organik Cair (POC) kita bisa menggunakan berbagai jenis sampah buah atau sayur baik yang masih segar maupun sudah busuk. Mengapa demikian? Karena Eco Enzyme dikenal sebagai cairan ajaib sejut manfaat sehingga ia tidak hanya bisa digunakan sebagai pupuk cair saja tetapi juga bisa digunakan sebagai cairan pembersih baik itu untuk mengepel, mencuci baju, mencuci piring hingga sebagai sabun. Selain itu, takaran untuk membuat Eco Enzyme dan Pupuk Organik Cair (POC) pun berbeda.

Apa saja bahan-bahan yang dibutuhkan?
1. Sampah organik (buah, kulit buah atau sayur), biasanya untuk Eco Enzyme digunakan kulit buah jeruk atau nanas agar hasilnya wangi
2. Air (jika menggunakan PDAM bisa diendapkan semalaman agar kaporit mengendap)
3. Molase/tetes tebu, bisa juga menggunakan gula jawa
4. EM4

Nah, jika kita hendak membuat Eco Enzyme maka takarannya adalah 1 (gula) : 3 (sampah organik) : 10 (air). Yang terpenting adalah volume air maksimal adalah 60% wadah karena 30% akan digunakan sebagai tempat udara atau gas hasil fermentasi. Sedangkan jika kita hendak membuat Pupuk Organik Cair (POC) maka takaran antara molase dengan EM4 nya sama tinggal kita sesuaikan dengan petunjuk di kemasan EM4, lalu untuk air yang digunakan bisa pula menggunakan air cucian beras yang mana itu kaya nutrisi, dengan takaran air menyesuaikan wadah yang digunakan (maksimal air 60%).

Kemudian bagaimana caranya?
1. Bersihkan wadah, ukur, dan masukkan air bersih sesuai takaran wadah yang digunakan.
2. Masukkan Bakteri Pengurai (EM4) dan Molase sesuai takaran wadah yang digunakan.
3. Masukkan sampah organik yang  sudah di potong-potong sesuai takaran wadah yang digunakan.
4. Tutup rapat wadah dan aduk hingga merata, kemudian tunggu proses fermentasi kurang lebih selama 2 minggu.

Untuk takaran penggunaan Pupuk Organik Cair (POC) adalah 1 : 10 sedangkan untuk Eco Enzyme bisa menyesuaikan target penggunaan, jika untuk pupuk cair juga maka takarannya adalah 1ml/L.

Selamat mencobaa di rumah yaaa!

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun