MBKM memberikan kesempatan mahasiswa untuk belajar di luar program studinya. Melalui program ini, mahasiswa memiliki kesempatan satu semester atau setara 20 SKS untuk belajar di luar program studinya. Melalui MBKM mahasiswa pada suatu perguruan tinggi dapat merasakan pembelajaran di perguruan tinggi lain. MBKM memungkinkan mahasiswa dari kampus berakreditasi rendah belajar di kampus berakreditasi tinggi. Sehingga mahasiswa dari kampus berakreditasi rendah tetap dapat menikmati akses pendidikan berkualitas.Â
MBKM dapat menjadi terobosan dalam mempercepat pemerataan kualitas pendidikan. Mahasiswa dari kampus berakreditasi rendah, ketika selesai mengikuti MBKM, akan membawa pengetahuan dan pengalaman baru. Hal tersebut bermanfaat untuk perbaikan di kampus asalnya.
MBKM ini dinilai dapat membantu mengurangi kesenjangan kualitas pendidikan. Namun, dalam pengimplementasiannya masih kurang, salah satu contonya yakni keengganan kampus rangking tinggi untuk bermitra dengan kampus dibawahnya. Hal itu menyebabkan proses afirmasi terhadap kampus berakreditasi atau ranking rendah tidak terjadi.
Guna memberikan akses yang setara bagi mahasiswa dan meningkatkan pemerataan kualitas, kampus berakreditasi atau ranking tinggi haruslah mau berbagi. Kualitas pendidikan bagi semua anak bangsa harus menjadi misi semua perguruan tinggi, termasuk yang sudah unggul. Mereka jangan hanya "mengamankan" ranking mereka, tapi juga harus mau membantu kampus berakreditasi rendah dalam meningkatkan kualitasnya.Â
Itulah semangat gotong royong yang harus dihidupkan demi kemajuan pendidikan nasional. Sehingga diharapkan peran pendidikan mampu meningkatkan daya saing Indonesia dalam mendukung SDGs melalui program MBKM untuk menciptakan kualitas pendidikan yang inklusif pada pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Develompment Goals (SDGs).
