Mohon tunggu...
fadel hil hakim
fadel hil hakim Mohon Tunggu... lainnya -

pembelajar tanpa henti, praktisi kajian strategis pemerintah

Selanjutnya

Tutup

Politik

Turunkan Jokowi

1 September 2015   13:45 Diperbarui: 1 September 2015   13:45 1272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

 

siang yang terik ini puluhan ribu orang memenuhi jalanan protokol ibukota merke berteriak menyampaikan aspirasi dan tuntutan.  Salah satu tuntutan yang akan disampaikan ialah mendesak pemerintah untuk mencegah pemutusan hubungan kerja (PHK) yang sudah mulai terjadi di berbagai perusahaan dengan segera mengambil keputusan yang tepat untuk menyelamatkan rupiah yang terdepresiasi luar biasa terhadap dolar. mungkin lain yang akan terjadi apabila gerakan buruh yang masif ini bisa berkolaborasi dengan Mahasiswa, dan gabungan ormas di sekitarnya, terlebih dukungan rakyat yang merajalela.

 

buruh tani mahasiswa rakyat miskin kota
bersatu padu rebut demokrasi
gegap gempita dalam satu suara
demi tugas suci yang mulia
 
hari hari esok adalah milik kita
terciptanya masyarakat sejahtera

 

sedikit bait lagu buruh tani by marjinal cukup menggambarkan bagaimana sebenarnya bila semua elemen massa bersatu tidak ada hal yang tidak mungkin. namun kembali bagaimana caranya memeprsatukan mereka sehingga menjadi sebuah asa bersama.  kalau rakyat mau gampang itu menurunkan penguasa lalim yang suka mblenjani janji, atau menghancurkan sebuah sistem yang memang sudah tidak bisa diharapkan lagi.

kita bahas satu persatu,

Buruh dalam hal ini Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) pimpinan Said Iqbal,  Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) pimpinan Abdul Andi Gani dan Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (KSBSI) dikepalai M. Dhofir ini adalah ketiga elemen organisasi besar yang mewakili jutaan buruh di indonesia, bila mereka mau sedikit menurunkan egonya untuk berkomunikasi dan kordinasi dengan mahasiswa dan beberapa ormas di ibukota mungkin bisa menjadi lautan massa yang mengguncang dunia. demo buruh hari ini cukup mengguncang dengan jumlah massa nya,

mahasiswa, sebenarnya sudah banyak mahasiswa yang bergerak namun ini didominasi dan di inisiasi oleh kampus pinggiran yang tidak punya daya tarik dan tidak punya kemampuan menjadi trendsetter sehingga tidak bisa mempengaruhi mahasiswa lainnya untuk melakukan tindakan nyata yang lebih. namun hal ini akan berbalik 180 derajat apabila inisiator demonstrasi digawangi oleh kampus2 besar  ini akan membuat people power yang lebih greget, namun apa lacur saat ini gerakan mahasiswa sudah melenceng jauh dari rohnya sehingga membuat masyarakat tidak lagi terpikat. elemen ini adalah elemen kunci dalam menggerakakan elemn lainnya, bahkan bila mahasiswa bisa bersatu mungkin bisa membuat lebih nyata gerakan dan aksinya membuat gentar para penguasa, terbukti elit pemerintah sudah mulai merangkul gerakan mahasiswa di berbagai lini massa yang bertujuan merduksi gerakan dari elemen terpenting dari ketiga elemen massa ini.

Ormas  banyak sudah terbentuk dan sempat berkali2 melakukan demonstrasi, seperti FPI, PP, Forkabi dst. namun kembali tidak aanya kesatuan dan lemahnya hasrat dan tujuan yang hanya di gerakkan oleh iming2 sesaat yang sangat berbeda jauh apabila aksinya digerakkan oleh nurani yang menancap jauh di lubuk hati.

ketiga elemen ini lebih jauh seharusnya mampu melakukan komunikasi yang intens terkait akan dilaksanakannya aksi sehingga bisa membuat sebuah gerakan gelombang massa yang bisa menghancurkan meluluh lantakkan kesombongan penguasa. walaupun saya yakin itu semua tidak mudah, namun apabila memang ada niat yang tulus berlandaskan keadailan dan kebenaran tentunya akan lain cerita, tidak perlu ada mobilisasi masa, tidak perlu ada intensif untuk para pelaku aksi, 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun