Teori perubahan organisasi memiliki peran penting dalam mendorong transformasi yang efektif dan berkelanjutan dalam suatu organisasi. Model perubahan Kurt Lewin dengan tiga tahap utama---unfreezing, changing, dan refreezing---menawarkan pendekatan sistematis untuk perubahan yang direncanakan. Meskipun model ini klasik, ia tetap relevan, khususnya pada organisasi yang stabil dan perubahan yang bersifat struktural.
Di sisi lain, pendekatan System Model menekankan pentingnya melihat organisasi sebagai sistem terbuka dengan elemen yang saling terhubung, seperti input, proses, output, dan umpan balik. Pendekatan ini cocok digunakan dalam situasi perubahan yang lebih kompleks dan dinamis, karena menyoroti hubungan antarbagian organisasi dan pentingnya adaptasi terhadap lingkungan.
Keterkaitan antara teori perubahan organisasi dan strategi pengembangan organisasi sangat erat. Teori perubahan menjadi fondasi dalam menyusun strategi pengembangan yang menyeluruh dan berkelanjutan. Strategi yang dibangun tanpa dasar teori yang kuat akan cenderung bersifat reaktif dan tidak terstruktur. Oleh karena itu, penerapan teori perubahan yang tepat akan membantu organisasi membangun kapasitas adaptasi, meningkatkan daya saing, serta menciptakan budaya inovasi dan pembelajaran yang berkelanjutan
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI