Penelitian dari Durham University menunjukkan bahwa meskipun musik sedih bisa membantu dalam mengekspresikan emosi, terlalu sering mendengarkannya dapat meningkatkan perasaan melankolis dan memperpanjang kondisi stres atau kecemasan.
Dampak negatif mendengarkan musik galau berlebihan:
- Menurunkan motivasi dan produktivitas
- Meningkatkan perasaan sedih atau stres
- Mengganggu fokus saat bekerja atau belajar
- Mempengaruhi pola tidur jika didengarkan sebelum tidur
Sebagai gantinya, penulis lebih menyukai lagu yang memiliki nada dan lirik yang menyenangkan. Musik dengan lirik yang positif atau ritme yang menenangkan dapat membantu menjaga mood tetap stabil dan meningkatkan semangat dalam beraktivitas.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
Musik dapat membantu kinerja otak dalam berbagai aspek, seperti meningkatkan fokus, daya ingat, kreativitas, dan mengurangi stres. Namun, efeknya tergantung pada jenis musik dan aktivitas yang sedang dilakukan. Musik instrumental, klasik, atau lo-fi umumnya lebih efektif dalam meningkatkan produktivitas dan konsentrasi dibandingkan musik dengan lirik yang kuat atau musik galau yang justru bisa memperburuk suasana hati.
Berdasarkan pengalaman penulis, mendengarkan suara alam di pagi hari memberikan ketenangan dan energi positif untuk memulai hari, sementara musik klasik membantu meningkatkan fokus saat bekerja atau belajar. Selain itu, menghindari musik galau dan memilih lagu dengan lirik serta melodi yang menyenangkan terbukti membantu menjaga kesehatan mental dan semangat dalam menjalani aktivitas sehari-hari.
Jadi, jika ingin meningkatkan kinerja otak, hindari musik galau dan pilih musik yang menenangkan atau membangkitkan semangat!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI