Mohon tunggu...
Exina Nainggolan
Exina Nainggolan Mohon Tunggu... STT EKUMENE MEDAN

"Menulis adalah suatu bentuk kejujuran terdalam—dari hati yang belajar, untuk pikiran yang terbuka."

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Self Growth di Era Generasi 2045: Jalan Panjang Menuju Versi Terbaik dari Diri Sendiri

29 Juli 2025   09:47 Diperbarui: 29 Juli 2025   09:47 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto:Ilustrasi self Growth (Sumber:Pinteres/vecteezy)

Menuju Indonesia Emas 2045, pembangunan sumber daya manusia (SDM) menjadi salah satu fondasi utama yang menentukan arah masa depan bangsa. 

Di tengah berbagai transformasi global dan nasionalbaik di bidang teknologi, sosial, ekonomi, hingga budaya maka penguatan kapasitas individu, khususnya melalui self growth (pertumbuhan diri), menjadi kebutuhan mendesak yang tidak dapat diabaikan.

Pertumbuhan diri merupakan proses berkelanjutan yang mencakup kesadaran diri, pengembangan potensi, perbaikan sikap, dan kematangan emosi maupun spiritual. 

Dalam konteks generasi 2045, self growth bukan sekadar agenda pribadi, tetapi bagian integral dari pembangunan nasional. Generasi inilah yang akan menjadi aktor utama dalam mewujudkan Indonesia yang berdaya saing, inklusif, dan berkelanjutan.

Sayangnya, narasi tentang kesuksesan sering kali terjebak dalam paradigma finalistik seolah ada titik "tertinggi" dari diri yang harus dicapai. Padahal secara esensial, pertumbuhan adalah proses dinamis yang bersifat non linear.

 Setiap individu akan melalui fase-fase naik-turun, keraguan, bahkan kegagalan. Justru dari ketidaksempurnaan itulah pembelajaran sejati berlangsung.

Oleh karena itu, penting bagi generasi muda untuk memaknai pertumbuhan diri secara realistis dan reflektif. Tidak semua perubahan harus besar. Perubahan yang transformatif justru sering lahir dari langkah-langkah kecil yang dilakukan secara konsisten. 

Dalam terminologi psikologi perkembangan, hal ini dikenal sebagai incremental growth yakni perubahan positif yang dibangun secara bertahap melalui kebiasaan dan pola pikir yang sehat.

Selain itu, self growth juga berperan penting dalam membentuk growth mindset (pola pikir bertumbuh) yang mendorong resiliensi, kreativitas, dan kemampuan beradaptasi. 

Tiga kompetensi utama yang sangat dibutuhkan untuk menghadapi tantangan abad ke-21. Individu yang bertumbuh adalah mereka yang terbuka pada kritik, tidak takut gagal, dan terus mengembangkan kapasitas dirinya tanpa merasa harus sempurna.

Dalam bingkai pembangunan nasional, generasi yang memiliki kesadaran akan pertumbuhan diri akan menjadi agen perubahan yang bukan hanya kompeten secara teknis, tetapi juga matang secara emosional dan etis. 

Mereka akan mampu bekerja lintas sektor, berpikir kritis, dan tetap terhubung dengan nilai-nilai kemanusiaan di tengah arus modernitas.

Maka, membangun Indonesia Emas 2045 tidak hanya memerlukan investasi pada infrastruktur fisik, tetapi juga pada infrastruktur mental dan spiritual anak muda. Dengan mendorong budaya pertumbuhan diri sejak dini baik melalui pendidikan, komunitas, maupun media kita sedang menanamkan benih masa depan yang kuat, bijak, dan berkelanjutan.

Akhirnya, self growth bukan sekadar proses menjadi lebih baik, tetapi proses menjadi lebih sadar. Sadar akan potensi, keterbatasan, dan panggilan hidup yang lebih besar dari sekadar pencapaian pribadi.

 Karena pada akhirnya, yang paling dibutuhkan dari generasi 2045 bukan hanya mereka yang pintar, tapi mereka yang terus bertumbuh secara utuh, dalam, dan berdampak.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun