hari yang mutlak milik pandir.
menjauhlah dari pikir.
menelipir dalam bingkisan getir.
berjalan menjauhi titian dan itu menjadi mungkin
Tuhan menjulurkan sebelah jari menukik pelan
memberi dalam segarisan buih takdir
akulah kata tak berucap bahasa
dalam rengkuh ranah binasa
berteriak riak diam
mengumpulkan jelaga musnah terkapar
tersudut pada ruang hampa batas
melolong pada malam mengerut
mengusap disiangan kecut
ah, binasa
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!