Mohon tunggu...
Ewia Putri
Ewia Putri Mohon Tunggu... Penulis - seorang aktivis kemanusiaan konsen terahadap persoalan ekonomi, perempuan dan kemanusiaan

saya merupakan anak pertama dari 2 bersaudara, saya tamatan s2 magister ilmu ekonomi di universitas jambi, sekarang sedang senang2 menjadi pengamat dan penulis.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Nggak Enaknya Jadi Perempuan!

5 Mei 2023   13:39 Diperbarui: 24 Mei 2023   21:15 322
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sedkit aku mau ngungkapin tentang prilaku-prilaku negatif Laki-laki (Suami)  yang saat ini banyak terjadi di lingkungan sekitar kita. Sumi main tangan, suami yang lalai akan nafkah, ada juga suami yang abai akan kebutuhan keluarganya dan yang marak terjadi saat ini Suami yang gila Perempuan, serta ada juga suami yang tidak faham akan Agama. Apakah hal ini bisa kita toleransi? Atau kita biarkan saja ?

Tapi ada juga sebagian dari masyarakat yang beranggapan, bahwa ketika suami melakukan perselingkuhan, berarti perempuan (istri) dikatakan tidak luwes menyenangkan Suaminya, trus nanti ketika suami melakukan KDRT perempuan di katakana tidak pandai menjaga sikap dan tingkah lakunya, ketika suami Marah  perempuan dikatakan tak Cerdas jaga Mulut. Perempuan hancur, terluka dalam diam mereka di katakana sebagai perempuan bodoh oleh banyak oorang, nahh ketika perempuan curhat dan mengeluarkan keluh dan kesah dianggap sebagai permepuan yang tidak punya malu. Anak-anak kacau yang disalahkan Perempuan, dianggap pola asuh ibu tidak baik dan benar.

Tapi....

Ketika suatu prestasi ujung-unjungnya laki-laki yang mendapatkan pujian postif dari masyarakat, contohnya ketika seorang anak-anak mendapatkan prestasi maka yang keluar kata-kata "dia anak bapak siapa" ahhhh perempuan, perempuan kata "dituntut untuk sempurna" selallu menjadi kambing hitam dengan tujun pembodohan dan berbudakan atas tubuhmu sendiri. Sudahlah rusak tubuh akibat hamil, melahirkan dan suami. Tetapi masih harus jungkir balik kaki jadi kepala dan kepala keset Keluarga...

Tapi jika perempuan berontak dengan kondisi yang belum layak, malah terjadi sebuah justifikasi bahwa perempuan ini "KURANG BERSYUKUR"

Ahhh perempuan, sungguh malang nasibmu, pantas saja engkau cepat keriput, surga terletak di kakimu, namu ancaman neraka juga ditakdirkan banyak dipenuhi oleh kaum-kaummu.. ooohhh perempuan malang ....

"jika kita belum mencapai kesempurnaan, janganlah menuntut sempurna dari pasangan kita, selayaknya Pakian ia di fungsikan sebagai pelindung, penjaga, penutup dan periasan bagi pemakaiannya bukan dengan tujuan perbudakan atau pembodohan - Ep"

Sebagian tulisan ini saya peroleh dari berbagai artikel dan fenomena sosial yang saya temui di lingkungan masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun