Tidak butuh teknologi canggih. Yang dibutuhkan hanyalah sedikit waktu, dan banyak kesediaan. Untuk menunda pekerjaan. Untuk mematikan notifikasi. Untuk menjadi utuh di hadapan mereka.
Tentang Waktu yang Diam-diam Membentuk Ikatan
Saya mulai sadar, anak-anak tumbuh bukan hanya dari sekolah dan les tambahan. Tapi juga dari bagaimana mereka merasa dicintai, dilihat, dan didengarkan.
Ada hari ketika saya hanya duduk diam bersama anak di teras. Tidak ada percakapan penting. Tapi saya tahu, ada sesuatu yang terbangun dari situ. Sebuah ruang tenang di mana dia tahu, "Aku diterima apa adanya."
Kadang, kehadiran tidak bersuara. Tapi terasa. Dan anak-anak, lebih peka dari yang kita kira, selalu bisa membedakan antara orangtua yang hadir... dan yang sekadar ada.
Dan dari kehadiran itulah, lahir keberanian. Anak-anak yang tahu bahwa mereka dicintai tanpa syarat, akan berani melangkah, mencoba, bahkan gagal.
Mengapa Kehadiran Itu Begitu Penting?
Karena dunia mereka dibangun dari hal-hal kecil. Tatapan mata. Sentuhan di kepala. Suara tawa orangtuanya.
Dan karena, sejujurnya, waktu tidak bisa diputar ulang.
Kita sering berpikir, "Nanti saja kalau sudah ada waktu."Â Tapi anak tidak menunggu.Â
Mereka terus tumbuh. Dan ketika kita akhirnya punya waktu, bisa jadi mereka sudah tidak lagi bertanya, "Pak, main yuk."
Kehadiran hari ini adalah warisan tak terlihat yang akan mereka bawa saat menjadi dewasa.Â