Mohon tunggu...
EVRIDUS MANGUNG
EVRIDUS MANGUNG Mohon Tunggu... GURU - PENCARI MAKNA

Berjalan terus karena masih diijinkan untuk hidup. Sambil mengambil makna dari setiap cerita. Bisikkan padaku bila ada kata yang salah dalam perjalanan ini. Tetapi adakah kata yang salah? Ataukah pikiran kita yang membuat kata jadi serba salah?

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Keracunan MBG: Dari Dapur ke Rumah Sakit, Gagalnya Sistem Pengawasan Makanan di Sekolah

6 Mei 2025   22:03 Diperbarui: 6 Mei 2025   22:52 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana usai rapat koordinasi terkait program MBG di kantor Kemenko Pangan.(KOMPAS.com/NIRMALA MAULANA A)

Keracunan MBG massal akibat program Makanan Bergizi Gratis menunjukkan lemahnya sistem pengawasan makanan sekolah. Apa yang harus kita lakukan untuk melindungi anak-anak dari ancaman ini?

Pernahkah Anda merasa khawatir dengan makanan yang Anda konsumsi? Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering kali terjebak dalam rutinitas yang membuat kita tidak terlalu peduli dengan asal-usul dan kualitas makanan yang kita makan.

Namun, bagaimana jika yang terlibat adalah anak-anak kita? Apa yang terjadi jika makanan yang disediakan untuk mereka, yang seharusnya bergizi, malah membahayakan nyawa mereka?

Baru-baru ini, keracunan massal yang melibatkan program Makanan Bergizi Gratis (MBG) di sejumlah sekolah mengundang perhatian publik.

Beberapa pertanyaan timbul. Apa yang salah dengan program yang seharusnya membantu anak-anak ini? Kenapa, di tengah upaya pemerintah untuk meningkatkan gizi anak-anak sekolah, justru muncul kasus keracunan yang melibatkan makanan bergizi?

Ketergantungan pada Sistem Pengawasan yang Lemah

Program MBG adalah salah satu upaya pemerintah untuk memastikan anak-anak sekolah mendapatkan makanan bergizi, terutama mereka yang berasal dari keluarga kurang mampu.

Tujuannya adalah untuk mendukung kesehatan dan prestasi akademik mereka, dengan menyuplai makanan bergizi setiap hari.

Namun, dalam beberapa bulan terakhir, kasus keracunan akibat makanan yang disediakan oleh program ini muncul di beberapa daerah. Ini menandakan ada masalah besar dalam sistem pengawasan makanan yang didistribusikan ke sekolah-sekolah.

Menurut laporan Indonesia Corruption Watch (ICW) mengungkapkan bahwa kualitas makanan yang disediakan tidak memenuhi standar gizi minimal, mencakup kandungan protein, vitamin, dan keragaman menu. Di beberapa sekolah, siswa bahkan membuang makanan karena rasa yang tidak sedap.  Kompas.com (2025)

Kasus ini bukan hanya soal kesehatan, tetapi juga menyentuh masalah kepercayaan publik terhadap sistem yang ada. Jika makanan yang seharusnya menyelamatkan nyawa malah membahayakan, apa yang bisa kita harapkan dari sistem pengawasan makanan sekolah kita?

Data dan Fakta: Makanan Bergizi yang Justru Menjadi Ancaman

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun