Mohon tunggu...
EVRIDUS MANGUNG
EVRIDUS MANGUNG Mohon Tunggu... Lainnya - Pencari Makna

Berjalan terus karena masih diijinkan untuk hidup. Sambil mengambil makna dari setiap cerita. Bisikkan padaku bila ada kata yang salah dalam perjalanan ini. Tetapi adakah kata yang salah? Ataukah pikiran kita yang membuat kata jadi serba salah?

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Menunda Menikah: Antara Minggu Ini, Minggu Depan atau Minggu yang Lain

14 Maret 2024   00:31 Diperbarui: 14 Maret 2024   01:28 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Menunda Nikah (Pexel.com/Anete Lusina)

Menunda menikah krusial di zaman modern. Persiapan diri, finansial, dan emosional penting. Komunikasi terbuka membantu mengurangi tekanan sosial. Dengan pendekatan matang, individu siap untuk pernikahan dengan keyakinan dan kebahagiaan. 

Menunda Menikah adalah sebuah fenomena sosial yang semakin sering dibahas dan dipertimbangkan di era modern ini. Seiring perubahan budaya, nilai-nilai, dan prioritas hidup yang berkembang, banyak individu mulai memilih untuk menunda proses pernikahan. Fenomena ini tidak hanya terjadi di kalangan muda, tetapi juga merambah ke berbagai rentang usia dan latar belakang.

Keputusan untuk menunda menikah bukanlah sesuatu yang diambil dengan ringan. Sebaliknya, itu sering kali merupakan hasil dari pertimbangan yang matang, refleksi diri, dan aspirasi akan kehidupan yang lebih mandiri dan bermakna. 

Pertanyaan yang muncul adalah mengapa menunda menikah menjadi topik yang begitu relevan dan penting dalam konteks masyarakat modern?

Menunda menikah telah menjadi isu yang penting karena mencerminkan perubahan dalam dinamika hubungan interpersonal, perkembangan budaya, dan pandangan tentang kehidupan yang berkembang pesat. Fenomena ini mencerminkan transformasi dalam cara kita memandang pernikahan, komitmen, dan definisi dari kesuksesan dalam kehidupan pribadi.

Dalam konteks ini, tujuan saya menulis opini ini adalah untuk menyelami dan memperdebatkan fenomena menunda menikah dengan lebih mendalam. Saya ingin menggali alasan di balik keputusan untuk menunda pernikahan, mengeksplorasi keuntungan dan tantangan yang terlibat. 

Melalui tulisan ini, saya juga mau memberikan perspektif baru terhadap bagaimana kita dapat memahami dinamika perubahan sosial ini dengan lebih baik. Melalui opini ini, saya berharap dapat merangsang refleksi, pembahasan, dan pemahaman yang lebih baik tentang fenomena menunda menikah di tengah-tengah masyarakat kita.

Sejak saya memasuki masa dewasa, tekanan untuk menikah sudah menjadi bagian dari percakapan sehari-hari. Tetapi, saya memilih untuk menunda langkah besar ini demi mengejar impian dan membangun fondasi yang kuat untuk masa depan saya.

Keputusan untuk menunda menikah tidak terjadi begitu saja. Saya harus melewati serangkaian pertimbangan yang serius dan refleksi mendalam tentang apa yang saya inginkan dari kehidupan saya. 

Saya menyadari bahwa menikah bukanlah hal yang bisa dipandang sebelah mata, dan saya ingin memastikan bahwa saya siap baik secara fisik, emosional, dan finansial sebelum saya memutuskan untuk melangkah ke dalam komitmen seumur hidup.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun