Bolos sekolah menjadi masalah yang cukup serius. Kehadiran siswa yang buruk di sekolah dapat berdampak negative. Dampaknya kita bisa lihat pada pencapaian akademik, keterampilan sosial, dan kesehatan mental siswa.
Studi menunjukkan bahwa siswa yang sering bolos memiliki kesulitan belajar yang lebih banyak dan cenderung terlibat dalam perilaku kenakalan remaja.
Artikel Kearney, C. A. (2008) yang berjudul "School Absenteeism and School Refusal Behavior: A Review and Suggestions for Implementation" yang dipublikasikan dalam jurnal "School Psychology Review"Â menjelaskan bahwa terdapat beberapa penelitian yang menunjukkan bahwa siswa yang sering bolos atau absen memiliki risiko lebih besar mengalami kesulitan belajar dan perilaku kenakalan remaja.
Studi-studi tersebut antara lain dilakukan oleh Kearney (2002), Egger et al. (2003), dan Heyne et al. (2004). Kearney (2002) menemukan bahwa siswa yang sering absen memiliki kemungkinan lebih tinggi untuk menurunkan nilai akademik dan terlibat dalam perilaku kenakalan remaja.Â
Egger et al. (2003) juga menemukan hubungan antara ketidakhadiran siswa dan masalah perilaku seperti gangguan perilaku dan depresi.Â
Sedangkan Heyne et al. (2004) menunjukkan bahwa siswa yang sering absen memiliki kesulitan dalam mengatasi kecemasan dan menghadapi tuntutan akademik di sekolah
Tingkat ketidakhadiran siswa yang tinggi juga dapat memengaruhi kualitas pengajaran dan pembelajaran di sekolah, serta menimbulkan biaya ekonomi bagi masyarakat secara keseluruhan.
Masalah bolos sekolah memang sudah menjadi perhatian lama di kalangan para ahli pendidikan. Dr. Hedy Chang, salah satu ahli pendidikan yang terkenal, menyoroti pentingnya meningkatkan kehadiran siswa di tingkat sekolah dasar.Â
Dalam artikelnya yang berjudul "Present, Engaged, and Accounted For: The Critical Importance of Addressing Chronic Absence in the Early Grades", Dr. Chang memberikan pandangan yang jelas tentang masalah ketidakhadiran siswa dan menunjukkan pentingnya mengatasi masalah ini dengan cepat dan efektif.
Dr. Hedy Chang menekankan bahwa ketidakhadiran siswa pada usia dini dapat berdampak jangka panjang pada perkembangan akademik dan sosial siswa di masa depan.