Mohon tunggu...
EVRIDUS MANGUNG
EVRIDUS MANGUNG Mohon Tunggu... Lainnya - Pencari Makna

Berjalan terus karena masih diijinkan untuk hidup. Sambil mengambil makna dari setiap cerita. Bisikkan padaku bila ada kata yang salah dalam perjalanan ini. Tetapi adakah kata yang salah? Ataukah pikiran kita yang membuat kata jadi serba salah?

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Seorang Pria dan Suara Pembisik di Pikirannya

4 Februari 2023   19:42 Diperbarui: 4 Februari 2023   19:45 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Malam semakin larut. Sementara hujan tidak pernah berhenti. Butir-butir hujan yang berjatuhan di atas atap menimbulkan bunyi yang sedap di dengar. Dalam kamar sepi, seorang pria ditemani cahaya lilin duduk melipat kaki di lantai dan setengah menutup mata.

"Apa yang kau lakukan" kata suara lembut yang datang.
"Aku hanya duduk bersama pikiranku. Aku telah lelah dengan munculnya banyak pikiran dalam kepalaku. Saatnya aku hanya mau menonton datang dan perginya pikiran ini." jawab pria itu.

Pikiran pergi bergentayangan. Dia ingin merampas rumput hijau tetangga. Lalu pikiran berjalan ke pasar ikan merayu penjual ikan yang cantik. Terkadang pikiran ingin membongkar brankas uang rakyat. Pikiran terus bergentayangan pada pintu-pintu bambu ingin menguras isi rumahnya.

Suara itu datang lagi.
"Mengapa engkau tenang?" katanya
"Pikiran-pikiran telah pergi dan tidak pernah kembali." kata pria itu menjawab.

Pria itu semakin tenang dan ada senyum tipis di bibirnya.
Terasa ada kekosongan. Ketiadaan
Pikiran-pikiran itu pergi.
Hanya dirinya sendiri dalam ruang hampa.
Menikmati kebahagiaan tiada tara bersama suara nan lembut. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun