Kau menyulut api kekecewaan pada hatiku hari ini
Sebab Aku telah bersusah payah menoreh kata dan rasa pada setiap bait
Namun sayang kau tak memberikan label pada ujung kertas puisiku
Padahal aku sudah menyusunnya kata demi kata dengan  sangat hati-hati
Dari sekian puisi yang tertumpuk di atas mejamu
Rasa-rasanya puisiku yang tak kau hiraukan
Mungkin engkau cuma meliriknya saja sebentar
Lalu tanganmu mengayun pergi ke puisi lainnya
Dengan agak kesal kutuliskan puisi terakhirku hari ini
Entah kau melihatnya atau tidak
Memberi label ataupun tidak sama ekali
Semua itu tak penting lagi bagiku
Bagiku di saat ini
Rasa kekecewaan tersalur melalui goresan ini
Biar tidurku nyaman
Menanti esok  inspirasi hadir dalam pikiranku
Esok hari Aku kan membuat matamu terbelalak
Berdecak kagum
Atau mungkin saja air liurmu meleleh
Membaca puisiku dengan sejuta rasa di dalamnya