Mohon tunggu...
EVRIDUS MANGUNG
EVRIDUS MANGUNG Mohon Tunggu... Lainnya - Pencari Makna

Berjalan terus karena masih diijinkan untuk hidup. Sambil mengambil makna dari setiap cerita. Bisikkan padaku bila ada kata yang salah dalam perjalanan ini. Tetapi adakah kata yang salah? Ataukah pikiran kita yang membuat kata jadi serba salah?

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Jangan Berniat Tinggal di Ibu Kota Negara yang Baru jika Anda Seperti Ini!

3 September 2019   21:59 Diperbarui: 3 September 2019   23:43 239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Presiden Jokowi hari ini secara terbuka menyampaikan bahwa di ibu kota baru ada lahan terbuka untuk pemukiman masyarakat umum. 

Bagi saya, berita ini menggembirakan. Mengapa? Jujur saja, sebagai anak yang lahir dan besar di desa, saya mempunyai kerinduan besar untuk tinggal di kota apalagi tinggal di ibu kota negara.

Kemewahan hidup kota yang didukung  oleh fasilitas MRT, hotel berbintang, jalan tol, internet yang lancar dan lain sebagainya sepertinya menguatkan kemauan untuk tinggal di kota secepatnya.

Singkat cerita, berita tentang disediakannya lahan pemukiman untuk masyarakat umum merupakan peluang besar bagi saya yang berstatus anak desa bisa tinggal di kota bisa tercapai.

Berapa Luas Lahan yang Disiapkan untuk Pemukiman Masyakat Umum?

Yang jelas Jokowi sudah menyiapkan lahan yang sangat luas untuk pemukiman masyakat umum. Kita semua pasti mengakui bahwa sebidang tanah dengan ukuran 100 hektare adalah ukuran yang cukup lumayan besar.

Luas pemukiman yang Jokowi siapkan lebih dari 100 hektare dan luas ini sangat mengundang gairah anak desa yang berkeinginan untuk tinggal di kota. 

Luas ini pulalah yang mempertebal keyakinan bahwa semakin besar kesempatan anak desa untuk mendapatkan lahan di kota. Dengan asumsi semakin luas lahan semakin banyak pula kesempatan untuk mendapatkan tempat di sana. 

Asumsi ini berlaku ketika tiga perempat penduduk Indonesia tidak punya keinginan sama seperti saya untuk tinggal di ibu kota negara.

Berapa lahan yang disiapkan Jokowi untuk memenuhi keinginan anak desa yang mau tinggal di kota? Intinya, luas lahan yang diperuntukan bagi pemukiman masyarakat umum adalah 30.000 hektare.

Jangan Tanya Harga Tanah?

Mengapa dilarang untuk tidak boleh bertanya mengenai harga tanah? Jawaban sementara adalah jika anda bertanya soal harga tanah maka keinginan untuk tinggal di ibu kota negara yang baru nantinya - dalam hitungan detik - akan surut secara drastis. 

Kok bisa? Ya. Kalau memang masih mau mempertahankan harga diri sebagai anak desa yang mampu membeli tanah di ibu kota (untuk anak desa yang bukan saya tentunya) maka alangkah baiknya saya beritahu mengenai harga tanah di ibu kota negara yang baru itu. Kalau saya sudah mundur teratur.

Memangnya, berapa harga tanah per meternya? Menurut Jokowi harganya adalah Rp 2.000.000 per meter. 

Mari kita membuat kalkulasi sederhana. Misalkan kita mau membeli lahan 20 x 25 meter maka uang yang dikeluarkan untuk pembelian tanah tersebut hanya Rp.1.000.000.000. He....he...

Luas Lahan VS Jangan Tanya Harga

Sampai pada tahap ini, saya pun bisa mengambil kesimpulan bahwa luas lahan untuk pemukiman masyarakat memang besar namun harganya sangat mahal. 

Keinginan yang Ditarik Kembali

Bagi anak desa yang berpenghasilan di bawah Rp 1.000.000 seperti saya jangan nekat untuk melanjutkan niat untuk tinggal di kota. Apalagi kalau anak desa (seperti saya) yang belum memiliki penghasilan tetap. 

Kalau penghasilan tetap Anda Rp 1.000.000 maka yang jelas Anda harus mencari tambahan lain untuk mencapai harga tanah setiap meternya. Apalagi kalau bicara soal luas lahan dengan ukuran 20 x 25 meter. Niat tinggal di kota cuma mimpi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun