Mohon tunggu...
evi vitasari
evi vitasari Mohon Tunggu... S1

Suka tidur makan cerita dan lain2

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Asimilasi dalam teori jean Piaget dan perspektif lev vygotsky

25 September 2025   09:11 Diperbarui: 25 September 2025   09:11 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Asimilasi dalam Teori Jean Piaget dan Perspektif Lev Vygotsky

Pendahuluan

Dalam dunia psikologi perkembangan, dua tokoh besar yang sering menjadi rujukan adalah Jean Piaget dan Lev Vygotsky. Keduanya memberikan kontribusi signifikan dalam memahami cara anak-anak belajar dan berkembang secara kognitif. Meskipun mereka memiliki pendekatan yang berbeda, kedua teori ini tetap relevan hingga kini dalam dunia pendidikan dan psikologi anak. Salah satu konsep penting dari Piaget adalah asimilasi, yang menjadi bagian dari proses adaptasi kognitif. Artikel ini akan membahas makna asimilasi menurut Piaget serta bagaimana konsep ini dapat diperkaya melalui lensa teori Vygotsky.

---

Asimilasi Menurut Jean Piaget

Jean Piaget mengembangkan teori perkembangan kognitif yang terdiri dari empat tahap utama: sensorimotor, praoperasional, operasional konkret, dan operasional formal. Dalam proses perkembangan ini, anak terus berinteraksi dengan lingkungannya dan membangun struktur mental (skema) yang lebih kompleks.

Salah satu konsep kunci dalam teori Piaget adalah adaptasi, yang terdiri dari dua proses utama: asimilasi dan akomodasi.

Asimilasi adalah proses di mana seseorang mengintegrasikan informasi atau pengalaman baru ke dalam skema yang sudah ada. Dengan kata lain, individu mencoba memahami lingkungan baru dengan cara yang sudah dikenalnya.

Contoh: Seorang anak yang sudah tahu tentang burung sebagai hewan yang bisa terbang, mungkin menganggap kelelawar sebagai jenis burung karena bisa terbang. Ia mengasimilasi informasi baru (kelelawar) ke dalam skema lama (burung).

Akomodasi, sebaliknya, terjadi ketika skema yang ada tidak cukup untuk memahami pengalaman baru, sehingga harus dimodifikasi atau dibentuk ulang.

Asimilasi sering menjadi langkah pertama dalam menghadapi pengalaman baru, sebelum akomodasi dilakukan jika diperlukan. Piaget menekankan bahwa pembelajaran adalah proses aktif dan konstruktif yang dilakukan oleh anak melalui eksplorasi dan interaksi dengan lingkungannya.

---

Perspektif Lev Vygotsky terhadap Proses Belajar

Berbeda dari Piaget yang lebih menekankan pada perkembangan individu secara alami, Lev Vygotsky menekankan pada peran sosial dan budaya dalam perkembangan kognitif anak. Vygotsky terkenal dengan konsep Zona Proksimal Perkembangan (ZPD), yaitu jarak antara apa yang bisa dilakukan anak sendiri dan apa yang bisa dicapai dengan bantuan orang lain (misalnya guru atau teman sebaya).

Dalam konteks pembelajaran, Vygotsky berpendapat bahwa interaksi sosial, penggunaan bahasa, dan dukungan dari orang dewasa (scaffolding) sangat penting dalam perkembangan kognitif. Vygotsky tidak secara langsung menggunakan istilah "asimilasi", tetapi proses serupa dapat dilihat dalam bagaimana anak-anak menginternalisasi pengetahuan yang awalnya berasal dari luar diri mereka.

---

Asimilasi dalam Dialog Piaget--Vygotsky

Walaupun Vygotsky tidak menggunakan istilah "asimilasi", konsep ini tetap dapat dikaji ulang melalui pendekatannya:

Dalam asimilasi, anak mencoba memahami informasi baru dengan kerangka yang sudah ia miliki. Ini adalah proses internal dan individualistik, sesuai dengan pendekatan Piaget.

Dalam pandangan Vygotsky, proses serupa terjadi melalui interaksi sosial, ketika anak menerima informasi dari lingkungan dan secara bertahap menjadikannya bagian dari dirinya melalui internalisasi.

Dengan kata lain, meskipun pendekatannya berbeda, Vygotsky melengkapi konsep asimilasi Piaget dengan menekankan bahwa pembentukan makna tidak hanya bergantung pada individu, tetapi juga pada konteks sosial dan budaya.

---

Kesimpulan

Konsep asimilasi menurut Piaget merupakan fondasi penting dalam memahami bagaimana anak belajar dengan mengintegrasikan informasi baru ke dalam skema yang sudah ada. Vygotsky, meskipun tidak menggunakan istilah yang sama, memberikan wawasan tambahan bahwa proses belajar tidak hanya terjadi dalam pikiran individu, tetapi juga melalui interaksi sosial yang bermakna. Dengan menggabungkan pemikiran kedua tokoh ini, kita dapat memperoleh pemahaman yang lebih holistik tentang bagaimana anak belajar dan berkembang.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun