Trenggalek, 21 Juni 2025 Di tengah derasnya arus digitalisasi, para pelaku UMKM di Desa Sukorejo, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Trenggalek mulai mengambil langkah konkret. Lewat kegiatan bertajuk "Peningkatan Kapasitas UMKM di Desa Sukorejo Kabupaten Trenggalek, Melalui Pelatihan Digitalisasi untuk Pemasaran dan Efisiensi Usaha", sebanyak 20 pelaku UMKM mayoritas produsen tahu local dilatih memanfaatkan platform digital untuk mendongkrak pemasaran produk mereka. Pelatihan yang berlangsung pada Sabtu, 21 Juni 2025 ini merupakan bagian dari program Pengabdian kepada Masyarakat oleh Tim RBK Material Universitas Negeri Surabaya (UNESA).
Fokus utama pelatihan kali ini adalah penggunaan WhatsApp Business dan dasar-dasar digital marketing yang mudah diterapkan oleh pelaku usaha mikro.
"Selama ini saya hanya mengandalkan pembeli tetap dan mulut ke mulut. Tapi sekarang, saya bisa kirim katalog dan balas pesan otomatis pakai WA bisnis," ujar Bu Rini, salah satu peserta pelatihan yang telah memproduksi tahu rumahan selama lebih dari 5 tahun.
Para peserta dikenalkan pada fitur-fitur WhatsApp Business seperti profil usaha, katalog produk, balasan cepat, serta cara mengintegrasikannya dengan media sosial lain. Selain itu, peserta juga didampingi untuk membuat konten pemasaran sederhana agar produk mereka lebih menarik dan mudah dijangkau konsumen lebih luas.
Menurut Wafa Maftuhin Ketua Tim Pengabdian, pelatihan ini dirancang agar UMKM desa tidak tertinggal dalam arus digitalisasi. "Kami ingin membantu para pelaku usaha kecil untuk naik kelas. Dengan strategi pemasaran yang lebih modern, kami harap omzet mereka ikut meningkat," ungkapnya.
Dampak positif mulai terlihat sejak sesi praktik langsung. Beberapa peserta mengaku mulai menerima pesanan baru dari konsumen yang melihat katalog digital mereka. Tak hanya itu, pelatihan ini juga dinilai selaras dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), terutama SDG 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi) dan SDG 9 (Inovasi dan Infrastruktur). Mendorong pelaku UMKM untuk bertransformasi secara digital menjadi bagian penting dalam menciptakan ekonomi desa yang tangguh dan berdaya saing.
Kegiatan ini rencananya akan terus berlanjut dengan pendampingan lanjutan dan penyebaran praktik baik ke desa-desa lain di sekitar Gandusari. Semangat warga untuk belajar dan beradaptasi menjadi bukti bahwa digitalisasi bukan hanya milik kota besar namun bisa menjadi harapan baru di desa
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI