Mohon tunggu...
Evi soedarsono
Evi soedarsono Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

My First Stay at Delft Apartment

2 November 2015   12:21 Diperbarui: 2 November 2015   15:35 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Delft adalah kota pertama yang saya tinggali ketika sampai di Belanda. Sebelum sampai di Belanda, yang kebayang cuma Amsterdam, dan mikir kaya apa ya itu Delft, mirip gak ya sama Amsterdam, secara Amsterdam kan ikonnya Belanda. Sempet browsing-brwosing sih, katanya kotanya sepi, sedikit hidup mungkin karena disini ada kampus Teknik yang bergengsi, yaitu TU Delft (tempat saya akan belajar sedikit).

Kebetulan saya dapat apartemen di jalan Westvest. Awalnya liat di google maps, aga jauh dari kampus, tapi depan stasiun kereta yang kebetulan menyatu dengan terminal bis satu-satunya di Delft. Waduh, kebayang langsung Pulo Gadung dan Gambir. Walah,tinggal di tempat krodit nih nanti, siyap-siyap banyak debu, tapi yang udah pasti enak kemana-mana plus mikir, banyak copet gak ya, ato ada lae lae dari utara Sumatra (eh ini sih pendapat pribadi soal Pulo Gadung aja).

Begitu saya sampai dari Schipol, dan habis keliling-keliling Keukenhoff, dan sedikit ke The Hague,,lihat apartemennya langsung amaze. Apa karena hari Minggu ya,, sepiiiiii. Gak ada tanda-tanda terminal. Kaya foto yang saya masukin di atas. Saya pun sempet keliling-keliling cari Westvest 31 dengan teman sekamar. Gak taunya persis banget depan stasiun. Stasiun?apa pantas ya disebut stasiun?sepiiii banget, kaya stasiun mungkin di pedalaman Indonesia bagian Timurnya timur eheheheh (lebay).

Apartemen kita di lantai 4, dan ternyata yang paling tinggi dan ternyata pake lift. Berhubung saya ini kampungan ga pernah ke eropa, lobi apartemennya itu mirip kayak film Friends yang saya suka tonton. Ah, jadi sadar, ternyata saya sudah di Eropa :). Senangnya! Apartemennya cukup luas buat 2 orang, bahkan mungkin bisa sholat jamaah di dalam. Ada ruang tamu, ruang makan, dapur, kamar mandi, and ruang khusus mesin cuci and sapu2. 

Dari balkon apartemen keliatan semua pemandangan terminal sekaligus stasiun Delft. Tapi jarang-jarang buka pintu balkon, secara anginnya dingin banget, padahal katanya Summer,tapi yo koyo ngene.. 12 derajat celcius! weleh deleh.. Belum lagi di wc nya ga ada selangnya, gayung pun gak ada :(.. ampuunn.. londo-londo ini abis pipis gak di lap lagi apa yah. Akhirnya tempat sikat gigi saya keluarin sikatnya, dan buka keran cuci tangan yang untungnya sebelahan wc, jadi bisa buat basuh bekas pipis.

Soal dapur sih, jangan ditanya kayak apa modernnya. Beda banget dengan tampilan luar apartemen yang kaya di desa. Dapurnya udah canggih semuanya, sebenernya bukan canggih sih, standar eroppa lah ya :). Kompornya udah nyatu sama panggannya plus coffe maker, and ada dishwasher, yang sampe pulang ga pernah saya pake. Kebiasaan cuci piring sendiri, heheheh.

Ketinggalan berita di apartemen rasanya ga bakal deh, secara internetnya kenceng surenceng di apartemen. Cuma gedeknya passwordnya awalnya ga dikasi, untung temen yang paham apn bisa login n kasi tau passwordnya. Selamatlah kita.

Tidurpun cukup nyenyak,walopun kasurnya terlalu lembek, ya sudah lah ya, ga usah dipikirin, masih untung bisa tidur gak pake tivi hihiihi. Bukan gak ada tivi sih, cuma tivi nya bahasa londo semua. Gimana ngertinya yak :)

 


 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun