Mohon tunggu...
eviana liswardani
eviana liswardani Mohon Tunggu... Anggota Polri / Mahasiswa

Anggota Polri yang sedang melanjutkan studi pada Program Studi Magister Manajemen Universitas Sarjana Wiyata Tamansiswa Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Hubungan antara Pola Kekuasaan dengan Perilaku Kepemimpinan Transformasional dan Penggunaan Kewenangan

12 April 2025   17:45 Diperbarui: 12 April 2025   17:36 394
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengertian kepemimpinan sebagaimana  dikemukakan oleh Admosudirdjo (1961) dalam Purwanto (2008:25-26) adalah suatu kepribadian (personality) yang mendatangkan keinginan pada kelompok orang-orang untuk mencontohnya atau mengikutinya, atau yang memancarkan suatu pengaruh tertentu, suatu kekuatan atau wibawa, yang demikian rupa sehingga membuat sekelompok orang-orang mau melakukan apa yang dihendakinya. Selanjutnya pengertian kepemimpinan menurut Stogdill dalam Purwanto (2008:27) adalah proses mempengaruhi kegiatan-kegiatan suatu kelompok yang diorganisasi menuju kepada penentuan dan pencapaian tujuan.

Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan merupakan suatu proses dimana pimpinan/pemimpin dapat mempengaruhi bawahannya/orang lain, agar bawahan/orang lain tersebut mau melakukan apa yang diinginkan oleh pimpinan/pemimpin tersebut. Seorang pemimpin harus dapat mempengaruhi kelompok sehingga apa yang dirasakan sebagai kebutuhan, benar-benar bersifat realistis sesuai dengan kenyataan. Dalam memimpin organisasi militer seperti TNI dan Polri sangat berbeda dengan memimpin organisasi sipil. Pemimpin harus juga memahami budaya organisai yang dipimpinnya dan harus berupaya untuk memahami dan memenuhi kebutuhan organisasi yang dipimpinnya.

Kriteria yang penting untuk memperhatikan dalam menilai efektivitas kepemimpinan seseorang adalah kemampuan seorang pemimpin dalam menjalankan berbagai fungsi kepemimpinan termasuk kemampuan dalam mengambil keputusan. Tugas seorang pemimpin menurut Purwanto (2008:64) antara lain sebagai berikut:

  • Menyelami kebutuhan-kebutuhan kelompoknya dan keinginan kelompoknya;
  • Dari keinginan-keinginan itu dapat dipetiknya kehendak-kehendak yang realistis dan yang benar-benar dapat dicapai;
  • Meyakinkan kelompoknya mengenai apa-apa yang menjadi kehendak mereka, mana yang realistis dan mana yang sebenarnya merupakan khayalan;
  • Menemukan jalan yang dapat ditempuh untuk mencapai / mewujudkan kehendak-kehendak tersebut.

Siagian dalam Amirullah dan  Budiyono (2004:245)  mengemukakan bahwa terdapat lima fungsi kepemimpinan yang hakiki, yaitu : "Fungsi penentu arah, juru bicara, komunikator, mediator dan integrator". Pemimpin adalah seorang yang berperilaku untuk mengarahkan aktivitas bawahannya ketujuan yang diinginkan. Seorang pemimpin mestinya sebagai seorang manajer yang bijak, dapat mengerti akan kebutuhan untuk kemajuan organisasi serta memahami akan kebutuhan anak buahnya.  Selanjutnya menurut Hasibuan (2002:172), yang menjadi indikator kepemimpinan antara lain: menjelaskan prosedur kerja, aktif dalam aktivitas pekerjaan, memberikan dorongan moril, memberikan kebebasan atas aspirasi, dan memberikan tauladan kepada bawahannya.

Berdasarkan uraian sebagaimana tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan yang bersifat melayani atau kepemimpinan pelayanan hendaknya memperhatikan atau melaksanakan hal-hal sebagai berikut:

  • Bersikap ramah terhadap semua pegawai/karyawan;
  • Menjelaskan prosedur kerja secara rinci dan jelas agar para bawahan dapat bekerja dengan baik;
  • Aktif dalam aktivitas pekerjaan, agar para bawahan juga termotivasi dalam bekerja;
  • Memberikan dukungan moril dan membina hubungan yang harmonis dengan para bawahannya;
  • Memberikan kebebasan atas aspirasi (membangkitkan semangat dan berkreasi kepada bawahan, serta memberikan kebebasan dan mendengarkan atas aspirasi bawahannya);
  • Memberikan tauladan yang baik kepada bawahannya.

Pemimpin adalah orang yang diberikan amanat yang nantinya akan diminta pertanggung jawaban kepada orang yang memberikan kepercayaan kepadanya. Pemimpin merupakan oranga yaang mampu untuk menuntun, membimbing, mamandu dan menunjukkan jalan yang benar terhadap orang yang dipimpinnya. Pemimpin minimal harus dapat memimpin dirinya sendiri karena bagaimana mungkin seorang pemimpin tetapi tidak bisa memimpin dirinya sendiri, akan mampu memimpin kelompoknya untuk mencapai tujuan yang akan dicapai?

Sering diartikan kepemimpinan adalah jabatan formal, yang menuntut untuk mendapat fasilitas dan pelayanan dari konstituen yang seharusnya dilayani. Meskipun banyak di antara pemimpin yang ketika dilantik mengatakan bahwa jabatan adalah sebuah amanah, namun dalam kenyataannya sedikit sekali atau bisa dikatakan hampir tidak ada pemimpin yang sungguh-sungguh menerapkan kepemimpinan dari hati, yaitu kepemimpinan yang melayani.

Bagaimana dengan pemimpin di Indonesia?

 

Indonesia memiliki pemimpin yang baik, antara lain Ki Hajar Dewantara. Beliau adalah tokoh dan pelopor pendidikan yang mendirikan sekolah Taman Siswa pada tahun 1922. Beliau mengajarkan 3 prinsip dasar kepemimpinan yaitu:

  • Ing ngarsa sung tulada. artinya, di depan memberi teladan. Pemimpin harus menjadi contoh bagi anak buahnya.
  • Ing madya mangun karsa. artinya di tengah membangun kehendak atau niat. Pemimpin harus berjuang bersama anak buah.
  • Tut wuri handayani. artinya, dari belakang memberikan dorongan. Ada saatnya pemimpin membiarkan anak buah melakukan sendiri.

Ketiga prinsip dasar kepemimpinan diatas sampai saat ini sangat sesuai dan relevan untuk diaplikasikan pada segala kelompok/organisasi/ instansi bahkan dalam segala bidang. Hal ini juga sesuai dengan teori-teori kepemimpinan sebagaimana diuraikan di atas. Contoh pemimpin yang menerapkan pola kepemimpinan melayani sebagaimana dimuat dalam laman https://www.piramida.id/pemimpin-yang-melayani/ sebagai berikut:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun