Mohon tunggu...
Eva Widya Arlini
Eva Widya Arlini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Upaya Meningkatkan Budaya Minat Baca bagi Generasi Milenial

23 Mei 2022   22:35 Diperbarui: 23 Mei 2022   22:42 1710
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Membaca. Sumber Ilustrasi Istock

 

Pendahuluan

Membaca merupakan keterampilan dasar yang harus dimiliki suatu individu terutama para siswa. 

Menurut Akhtar, dkk. (2019) peserta didik yang terbiasa membaca akan lebih mudah untuk memahami materi pembelajaran di kelas. Membaca dapat membuat seseorang lebih mudah untuk menggali informasi serta mengasah pengetahuannya. 

Dengan membaca pula cara pandang seseorang terhadap suatu informasi juga akan lebih luas. Membaca dapat dilakukan dimana saja baik dalam lingkungan civitas akademik maupun non akademik.

Aktivitas membaca menjadi sebuah kunci penting untuk kemajuan suatu bangsa. Negara maju pada umumnya didominasi oleh masyarakat yang gemar membaca. 

Banyak bukti menunjukkan bahwa minat baca masyarakat Indonesia termasuk para siswa hingga saat ini masih terbilang sangat rendah. 

Dibandingkan negara-negara ASEAN lainnya, minat baca di Indonesia menduduki posisi terbawah. Berdasarkan data hasil penelitian UNESCO yang dilakukan pada tahun 2012 ditunjukkan bahwa presentase minat baca masyarakat Indonesia hanya berkisar 0,001 persen. 

Hal tersebut menunjukkan bahwa hanya ada satu dari seribu masyarakat yang memiliki ketertarikan pada minat membaca, sedangkan jika dilihat dari rata-rata indeks membaca pada negara lain yang lebih maju yaitu berkisar 0,45-0,62 persen .

Banyak faktor yang mengakibatkan minat baca siswa masih rendah. Beberapa faktor yang penyebab rendahnya minat baca siswa yaitu akibat majunya teknologi informasi. 

Anak-anak sekarang ini lebih senang untuk bermain gadget dibandingkan membaca buku. Hal tersebutlah yang menyebabkan rendahnya pengunjung perpustakaan sekarang ini. 

Rendahnya minat baca di Indonesia tidak boleh diabaikan begitu saja karena akan semakin membuat masyarakat menjadi semakin tertinggal dengan negara lain. 

Untuk itu baik pemerintah dan seluruh lapisan masyarakat harus ikut berkontribusi menumbuhkan budaya membaca demi kemajuan Indonesia. 

Berkaitan dengan hal tersebut berikut akan dikaji lebih lanjut mengenai 1) Minat baca dan perpustakaan, 2) Kesiapan membaca, 3) Faktor penyebab rendahnya minat baca, 4) Upaya meningkatkan minat baca siswa.

Pembahasan 

Minat Baca dan Perpustakaan  

Menurut Djamarah (2005) minat baca merupakan suatu dorongan dan kemauan yang kuat untuk terus membaca setiap saat dan selalu mencari kesempatan untuk dapat membaca.

Minat baca sebaiknya ditanamkan pada anak sejak dini agar kelak kedepannya mereka terbiasa membaca. Minat membaca akan menjadi sumber motivasi besar seseorang untuk menganalisis dan mengevaluasi bacaan yang telah ia baca. Minat baca dapat menjadi sebuah jalan bagi seseorang untuk dapat mengembangkan kemampuan dalam dirinya.

Menurut Sulistyo-Basuki (1991-7) tingkat membaca terdiri atas tujuh tingkatan yaitu 1) Orang yang sama sekali tidak bisa membaca, 2) Orang yang memiliki kemampuan terbatas untuk membaca, 3) Orang yang sedang berusaha belajar membaca, 4) Orang yang memiliki kemampuan membaca tetapi hanya untuk membaca teks dalam kehidupan sehari-hari, 5) Orang yang bisa membaca namun bukan pembaca buku, 6) Orang yang bisa membaca namun tidak rutin membaca, 7) Orang yang bisa membaca dan juga pembaca rutin.

Berbicara mengenai minat baca tentunya tidak pernah lepas dari peran perpustakaan di dalamnya. Minat baca, buku dan perpustakaan merupakan sebuah elemen yang tidak dapat dipisahkan. 

Minat baca merupakan suatu dorongan yang memotivasi siswa untuk membaca, sedangkan buku merupakan kumpulan teks yang akan dibaca dan perpustakaan adalah tempat tersedianya kumpulan berbagai bacaan.

Membaca tidak hanya semata-mata tentang materi pembelajaran, namun juga merupakan sarana untuk rekreasi seperti membaca novel, cerpen, dan puisi.

Maka dari itu untuk mendukung minat baca para siswa, sekolah perlu memperhatikan kelengkapan  fasilitas perpustakaan. Perpustakaan menjadi gudang untuk menemukan informasi melaui koleksi yang beragam didalamnya untuk mendukung proses pembelajaran. Dengan adanya perpustakaan maka sekolah juga turut ikut berkontribusi untuk masyarakat yang literat.

Kesiapan Membaca

Sejalan dengan tumbuhnya budaya baca siswa sekolah juga perlu memperhatikan kesiapan membaca para siswa. Minat baca tentu tidak akan tumbuh begitu saja tanpa adanya keterampilan dan kesiapan. 

Kesiapan membaca merupakan suatu kondisi dimana seseorang merasa mampu melakukan visualisasi suatu teks dalam sebuah bacaan. 

Membaca bukan hanya semata-mata untuk mengenal teks tetapi perlu untuk memahami maksud dari teks tersebut. Terdapat beberapa faktor yang dapat menentukan kesiapan seseorang dalam membaca diantaranya yaitu :

1. Kemampuan membaca

Dalam menumbuhkan minat baca anak hal utama yang perlu kita lakukan adalah dengan mengajarkan membaca. Pada kelas awal guru dapat mengajarkan membaca kepada peserta didik dengan mengenalkan bahasa tulis. Dengan mengenal bahasa tulis anak akan mampu mengolah suatu bacaan yang teah dibacanya.

2. Kesiapan Mental

Kesiapan mental seseorang dapat mempengaruhi keberhasilan dalam memahami maksud teks yang telah ia baca. Apabila seseorang memiliki mental yang cukup matang dan sehat ia dapat memaksimalkan potensinya semaksimal mungkin termasuk dalam membaca secara efektif.

3. Kesiapan Fisik

Setiap individu memiliki kapasitas daya tahan tubuh yang berbeda-beda. Seseorang yang kondisi tubuhnya sehat akan bersemangat untuk membaca dan belajar. Namun apabila kondisi tubuhnya lemah ia akan memiliki keterbatasan untuk membaca.

4. Kesiapan Emosi

Lingkungan yang tidak sehat dapat mempengaruhi kestabilan emosi seseorang. Apabila ia memiliki gangguan emosi, anak akan menjadi kurang siap untuk membaca dan belajar.

5. Kesiapan Pengalaman

Kesiapan pengalaman berkaitan dengan bacaan yang telah ia baca sebelumnya. Seseorang yang lebih sering membaca akan mudah memahami teks dengan cepat dibandingkan orang-orang yang tidak pernah membaca sama sekali.

Faktor Penyebab Rendahnya Minat Baca

Kurang terpenuhinya beberapa komponen dalam perpustakaan menjadikan masyarakat kurang tertarik untuk membaca. Beberapa faktor yang penyebab rendahnya minat baca yaitu :

1. Lingkungan yang kurang mendukung

Penyebab rendahnya minat baca pada masyarakat terutama pada siswa disebabkan karena lingkungan sekitarnya yang kurang mendukung. 

Para siswa akan gemar membaca apabila orang terdekatnya juga gemar membaca. Namun pada kenyataannya mereka lebih senang untuk bermain gadget dan mengobrol dibandingkan membaca buku.

2. Fasilitas perpustakaan yang kurang memadai

Kurang terpenuhinya fasilitas yang memadai membuat makin sedikitnya pengunjung yang tertarik untuk membaca buku di perpustakaan. 

Hal tersebut dikarenakan perpustakaan memiliki lingkungan yang kurang nyaman yang membuat pengunjung tidak betah berlama-lama disana. Selain itu letak perpustakaan yang kurang strategis juga membuat perpustakaan makin kehilangan pembacanya.

3. Minimnya koleksi bahan pustaka

Di beberapa tempat banyak dijumpai perpustakaan yang masih mengoleksi buku-buku lawas dan kurang terawat. Minimnya anggaran yang dimiliki menjadi suatu tantangan tersendiri bagi perpustakaan untuk menyediakan koleksi bacaan terbaru.

4. Perkembangan teknologi

Semakin berkembangnya zaman keberadaan teknologi dan informasi makin sulit dipisahkan dari kehidupan manusia. Teknologi informasi sekarang ini selain menyajikan berbagai fitur menarik dan efisien juga dapat dibawa kemana-mana.

5. Kurangnya sosialisasi 

Perpustakaan memiliki peran penting untuk mendapatkan sumber informasi yang jelas. Tidak adanya sosialisasi dan kerjasama dari berbagai pihak mengakibatkan beberapa masyarakat kurang mengenali berbagai layanan dan manfaat yang ada di perpustakaan. Sosialisasi sangat penting dilakukan untuk meningkatkan pengunjung di perpustakaan.

Upaya Meningkatkan Minat Baca

Dengan menumbuhkan minat baca, maka kita juga turut ikut dalam mendukung kemajuan bangsa. Membaca membuat kita kaya akan kosakata. Dalam rangka menumbuhkan minat baca, terdapat berbagai usaha yang dapat diupayakan diantaranya :

1. Menciptakan lingkungan yang mendukung kebiasaan membaca 

Lingkungan sangat berpengaruh terhadap minat baca seseorang. Hasil riset menyatakan bahwa anak-anak akan terbiasa membaca apabila orang-orang terdekatnya senang membaca. Membaca merupakan keterampilan yang perlu dikenalkan pada anak sejak dini. 

Dengan keterampilan membaca anak akan lebih mudah untuk memahami informasi. Tidak adanya kemampuan membaca mengakibatkan terhambatnya proses belajar pada anak.

2. Menyediakan koleksi yang menarik

Untuk menarik minat baca pengunjung, perpustakaan sebaiknya memperbaharui koleksi buku-buku terbaru. Hal ini dimaksudkan agar para pengunjung dapat memilih bacaan yang sesuai dengan minatnya.

3. Memperbaiki tampilan perpustakaan

Adanya peningkatan layanan dan fasilitas perpustakaan diharapkan mampu meninngkatkan minat baca para siswa. Perpustakaan yang nyaman, luas, bersih dan rapi akan membuat para pengunjungnya betah untuk berada disana. 

Untuk itu para pengunjung sebaiknya turut memelihara fasilitas perpustakaan dengan baik agar tetap layak dan nyaman digunakan.

Kesimpulan

Minat baca merupakan suatu dorongan yang tumbuh dari dalam individu untuk selalu konsisten dalam membaca. Minat baca tentu tidak akan tumbuh begitu saja tanpa adanya keterampilan dan kesiapan pembaca.

Membaca tidak hanya semata-mata untuk mencari materi pembelajaran, namun juga merupakan sarana untuk rekreasi seperti membaca novel, cerpen, dan puisi. 

Berbicara mengenai minat baca tentu tidak lepas dari peran perpustakaan di dalamnya. Perpustakaan menjadi komponen utama dalam mendukung minat baca. 

Banyak faktor yang dapat mempengaruhi rendahnya tingkat minat baca masyarakat Indonesia diantaranya yaitu lingkungan yang tidak mendukung, fasilitas perpustakaan yang kurang memadai, minimnya koleksi bahan pustaka, perkembangan teknologi dan kurangnya sosialisasi. 

Untuk itu pemerintah dan seluruh lapisan masyarakat hendaknya turut serta berkontribusi meningkatkan minat baca agar bangsa semakin maju. 

Upaya yang dapat dilakukan dalam menumbuhkan minat baca diantaranya yaitu 1) menciptakan lingkungan yang mendukung kebiasaan membaca, 2) menyediakan koleksi menarik, 3) memperbaiki tampilan perpustakaan

Referensi :

Andina, E. (2016). Memotivasi minat baca. dalam majalah Info Singkat Kesejahteraan Sosial, 8(22).

Artana, I. K. (2016). Upaya menumbuhkan minat baca pada anak. Acarya Pustaka, 2(1), 1-13.

Bafadal, I. (2016). Pengelolaan Perpustakaan Sekolah. Jakarta : PT Bumi Aksara.

Kasiyun, S. (2015). Upaya meningkatkan minat baca sebagai sarana untuk mencerdaskan bangsa. Jurnal Pena Indonesia, 1(1), 79-95.

Mangnga, A. (2015). Peran perpustakaan sekolah terhadap proses belajar mengajar di sekolah. Jupiter, 14(1).

Umar, T. (2013). Perpustakaan sekolah dalam menanamkan budaya membaca. Khizanah al-Hikmah: Jurnal Ilmu Perpustakaan, Informasi, dan Kearsipan, 1(2), 123-130.

Wahyuni, S. (2009). Menumbuhkembangkan minat baca menuju masyarakat literat. Diksi, 16(2).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun