Mohon tunggu...
Eva Arryanto
Eva Arryanto Mohon Tunggu... Akuntan - Accounting

Berdamai adalah pilihan tepat untuk mencairkan suasana hati

Selanjutnya

Tutup

Trip

Perjalanan singkat bersama Gizidat ke Singapura & Malaysia

24 Januari 2020   13:25 Diperbarui: 24 Januari 2020   15:23 397
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Alhamdulillahirabil'alamin atas segala limpahan rahmatNya yang telah memberikan kesempatan dan pengetahuan kepada saya untuk kembali dapat melakukan perjalanan ke 2 negara tetangga yaitu Singapura dan Malaysia yang disponsori oleh Gizidat biangnya madu yang mengandung protein ikan sidat yang bisa menambah nafsu makan anak dan menjaga kesehatan tubuh.

Nggak munafik, setiap pekerja pasti butuh liburan. Kita yang bekerja begitu keras demi keuntungan perusahaan pun sudah selayaknya mendapat penghargaan yang pantas. Nggak cuma berupa barang atau  uang, seperti contohnya diberikan liburan gratis ke destinasi impian pasti bakal lebih menyenangkan, seperti yang dilakukan perusahaan tempat aku bekerja. Aku bangga bisa bergabung dengan Gizidat karena kami adalah perusahaan herbal yang mengusung kearifan lokal tapi mampu bersaing dengan produk sejenis, dan kami bukan perusahaan berbasis MLM (Multi Level Marketing) yang ketika target tercapai baru bisa pergi jalan jalan/liburan ke beberapa negara.

Rasa senang bercampur haru ketika pertama kali aku mendapatkan hadiah/reward yang aku dapatkan atas prestasi yang aku raih selama beberapa bulan aku bergabung di Family Herbal yang merupakan pabrik yang memproduksi berbagai jenis herbal dengan salah satu produk andalannya adalah Gizidat.

Kali ini aku mau bercerita tentang pengalaman aku berkunjung ke Singapura dan Malaysia bersama Gizidat. Waktu itu aku dan beberapa teman kantor sebut saja team Gizidat melakukan perjalanan singkat untuk singgah kedua negara selama tiga malam empat hari yaitu pada tanggal 15 hingga 18 Januari 2020. Destinasi wisata  pertama yang kami kunjungi adalah Singapura.

Setelah menempuh perjalanan lebih kurang 2 jam 15 menit kami bertolak dari bandara Adi Sucipto Yogyakarta dengan menaiki maskapai Air Asia, akhirnya hari ini Rabu 15 Januari 2020 kami sampai juga di Changi Airport Singapura. Meskipun ini bukan perjalanan aku pertama kali ke negara berlambang kepala singa, tapi tetap saja aku masih merasa excited. Jam kedatangan kami bertepatan dengan jam makan siang, jadi tanpa menunggu lebih lama kami bergegas menuju kantin yang sebenarnya diperuntukkan bagi karyawan Changi Airport. Berhubung kami pergi mengikuti paket wisata dan kebetulan di dampingi oleh tour guide yang sudah lumayan tau banget seluk beluk tempat yang kami kunjungi jadi dengan mudahnya kami bisa ikut menikmati makanan dan minuman yang tersaji di kantin karyawan tersebut. Seperti layaknya seorang jastiper (penyedia jasa itip belanja online) kami berduyun duyun memasuki kantin dengan menyeret koper dan backpack yang masih kami jinjing. Sesampai di kantin banyak pilihan makanan yang tersaji, hanya saja kami tidak bisa mencicipi karena kebanyakan tidak ada logo Halal, dan pilihan kami semua jatuh pada nasi lemak yang Alhamdulillah berlogo Halal.

Saat makan ada sedikit kejadian lucu yang terjadi dengan beberapa temanku, yaah hal sama yang aku pernah alami ketika harus bisa membiasakan menyebut es teh menjadi teh obeng, dan teh panas dengan sebutan teh'o, lucu yaa...hehehe.


Kampung tengah sudah mulai aman, cacing diperut terbebas dari salto, kembali kita melanjutkan perjalanan menuju air terjun buatan atau yang dikenal dengan sebutan Jewel Changi Airport yang berlokasi tidak jauh dengan terminal kedatangan Changi Airport. Suasana adem segar sejuk saat kita berada di lokasi Jewel Changi. Tanpa ragu kami satu per satu mulai mengabadikan foto, dan tidak lupa kami juga berfoto dengan produk kesayangan kami yaitu Gizidat.

Yeaaay Gizidat goes to Singapore celotehku saat itu. Dan aku pun segera menghampiri anak kecil yang ada didepanku dan aku meminta ijin kepada orang tuanya untuk aku ajak berfoto sambil memegang produk Gizidat yang berwarna hijau dan design menarik seakan menyatu dengan pemandangan sekitar yang rindang, sembari aku perkenalkan manfaat produk Gizidat kepada orang tua anak tersebut.

dokpri
dokpri
dokpri
dokpri
Hampir satu jam kami puas berjalan diseputaran Changi Airport, kami pun kembali melanjutkan perjalanan dengan menaiki bus ke daerah Geylang menuju hotel tempat kami singgah dan bermalam di Singapura untuk satu malam saja. Sekedar membersihkan badan dan menaruh barang bawaan beserta koper di hotel, kami sepakat satu jam kemudian berkumpul di lobby hotel dan kembali melanjutkan wisata ke beberapa tempat menarik lainnya karena waktu yang sangat singkat jadi kami hanya mengunjungi di beberapa tempat saja seperti :
  • Sentosa Island

Sentosa Island adalah nama pulau di Singapura yang sangat terkenal sebagai tempat berlibur. Para pelancong bisa berkunjung ke beberapa tempat yang ada di sini, di mana ada 4 wilayah zona hiburan yang berbeda-beda, ada Imbiah Lookout yaitu tempat yang disukai anak-anak karena merupakan tempat belajar yang ramah seperti taman kupu-kupu.
Ada pula Siloso Point yang berisi beberapa taman bawah laut. Terakhir ada Resort World Sentosa yang merupakan lokasi banyak tempat hiburan, salah satunya adalah Universal Studios Singapore.

dokpri
dokpri
  • Universal Studios Singapore

Universal Studios Singapore adalah taman hiburan yang bertema Universal Studios pertama dan satu-satunya di Asia Tenggara. Tempat wisata ini bagian dari Sentosa Island yang banyak sekali wahana didalamnya, seperti pertunjukan dan atraksi yang terbagi menjadi beberapa zona bertema. Kita bisa menikmati Zona New York, Hollywood, Sci-Fi City, Ancient Egypt, The Lost Worls, Far Far Away dan Madagarcar. Lagi lagi karena keterbatasan waktu akhirnya kami hanya berfoto didepan Icon USS, tentunya berfoto bersama produk kebanggaan kami Gizidat.

dokpri
dokpri
dokpri
dokpri
  • Merlion Park

Nah, selanjutnya ini dia taman di Singapura yang selalu ramai dikunjungi wisatawan manca negara maupun warga setempat. Wajib banget  berfoto saat berkunjung ke Negeri Singa. Ya seperti saya ini, rela berjalan jauuuuuh banget dibawah terik matahari bareng teman-teman demi bertemu si patung Merlion.

dokpri
dokpri
  • Orchard Road 

Nama jalan ini pasti sudah ga asing lagi di telinga. Ga afdol jauh jauh ke Singapura kalua ga mampir kemari. Orchard Road atau Jalan Orchard adalah nama sebuah jalan di Singapura yang terkenal banget dengan wisata belanjanya. Disepanjang jalan kiri kanan berdiri bangunan megah yang memampang sejumlah merk barang ternama. Cuma bisa menelan ludah dan melihat yang indah indah saja dari sejumlah barang yang dipajang di etalase boutique ternama.

Untuk membuat adem pikiran yang sempat tercengang melihat sejumlah barang branded tadi, aku segera meluncur ke trotoar atau pinggiran jalan yang dari dulu menjajakan es krim potong.

Es krim ala kaki lima di sini namanya 'Es Potong Singapura' atau Uncle Ice Cream dari waktu itu aku beli harganya $1 sekarang sudah naik menjadi $1.7 atau sekitar 17ribu rupiah. Kuliner ini tersohor ke manca Negara. Di sepanjang mall-mall mewah di Orchard Road terlihat para tukang es krim menjajakan es menggunakan sepeda motor. Es yang sederhana namun nikmat, dan disajikan dengan beberapa varian rasa dengan dibalut pilihan wafer/roti ataupun cup corn.

dokpri
dokpri
  • Bugis Street

Ini merupakan destinasi wisata belanja yang terkenal di Singapura. Seperti pasar dengan aneka macam barang pernak Pernik ditawarkan di sini, dengan harga variatif dari yang  murah sampai lumayan mahal. Kita juga bisa wisata kuliner dengan makanan enak, harga terjangkau. Tapi lagi lagi tidak Halal dan harus teliti melihat sekeliling toko untuk melihat adanya logo Halal atau tidak sebelum kita membelinya. Bagiku tempat ini favorit, aku bisa dengan puasnya membeli aneka macam cokelat yang tidak aku temukan di negaraku sendiri sebagai oleh oleh. Saking sibuknya aku berjalan di Bugis yang berjejalan sampai tidak sempat mengabadikan foto.

Sebagai tambahan teruntuk sobat Gizidat, sepanjang kami berwisata di Singapura, banyak hal yang aku pelajari salah satunya bagaimana tips & trick supaya hemat saat wisata ke Singapura, diantaranya :

Pengecekan bagasi oleh bea cukai Indonesia

Pelajaran berharga banget untuk aku pribadi karena nekad membawa cairan berupa skincare (face wash) yang padahal isinya tinggal botol saja dengan kemasan fisik luar tertera berat bersih 150ml tetapi tetap kena sita bea cukai, karena batas maksimal kemasan berisi cairan itu 100ml yang diperbolehkan masuk ke dalam cabin. Ga rela rasanya skincare kesayangan aku terbuang begitu saja oleh bea cukai bandara. Jadi untuk para pelancong mohon sangat diperhatikan apabila ingin membawa beberapa skincare berwujud cair untuk dipindah ke dalam make up kit for travel size. Sebenarnya kalau barang tersebut dimasukkan ke dalam bagasi tidak menjadi masalah. Berhubung aku naik maskapai penerbangan yang tanpa bagasi, hanya mendapat jatah bagasi cabin penumpang maksimum 7kg, jadi mau tidak mau semua aku kemas ke dalam koper mini yang bisa masuk ke dalam cabin.

Paket Wisata dari biro travel

Untuk para turis yang baru pertama kali melakukan perjalanan ke luar negeri ada baiknya menggunakan paket wisata dari biro travel, karena disediakan Tour Guide yang banyak membantu saat proses boarding pesawat, mengarahkan saat akan melewati pengecekan di imigrasi, juga sangat membantu kita untuk mendapatkan tempat menginap semacam hotel dengan harga murah dan dilokasi yang strategis. Membawa kita menyusuri tempat wisata dengan transportasi umum yang banyak menambah wawasan dan pengalaman kita.

 Bawa makananan

Makanan dan minuman di Singapura sangat mahal. Apalagi aku termasuk orang yang susah makan dengan olahan yang aneh menurut aku karena tidak terbiasa dengan aroma Curry dan olahan daging selain ayam. Memang sih kita harus mencoba kuliner lokal, tapi untuk meminimalkan budget lebih baik  aku merekomendasikan untuk membawa makanan kering sejenis mie cup instan atau sambel kering kentang bawa dari rumah  dibandingkan dengan membeli di Singapura. Membeli 1 bungkus nasi lemak hampir S$ 7 kalau dirupiahkan kisaran 70 ribu rupiah untuk sekali makan, sedangkan air mineral seharga $2.3 setara dengan 23 ribu rupiah per botol di Singapura. Beruntung banget rasanya kita yang tinggal di Indonesia ini dengan air yang cukup murah dan melimpah. Jangan lupa juga membawa bekal roti atau cemilan, lumayan menghemat sebagai pengganjal menu sarapan yang tidak disediakan oleh hotel tempat kita menginap bagi kaum backpacker.

Gratis masuk ke USS

Semenjak adanya perluasan wilayah USS (Universal Studio Singapore) menjadi pulau aklamasi jadi kita bisa memasuki kawasan USS dengan berjalan kaki, meski lumayan jauh tapi disepanjang perjalanan banyak pemandangan cantik sehingga tidak membosankan. Jika kehausan pun banyak Vending Machine ataupun semacam counter otomatis yang menyediakan minuman dan snack, hanya dengan memasukkan sejumlah uang untuk pembelian. Dulu untuk bisa ke wilayah USS harus menaiki monorail dari Vivo City senilai $4 atau setara dengan 40 ribu rupiah. Sekarang kita bisa menaikinya gratis sekembalinya berjalan jalan dari USS menuju Vivo City dengan berjalan kaki. Modalnya adalah badan yang fit.

Berburu discount dan Jaga Iman

Aku pribadi termasuk orang yang sangat konsumtif, tidak jarang dari jauh hari sebelum aku berkunjung kemanapun sudah aku siapkan daftar yang aku mau beli, siapa sih yang ga suka belanja..., siapa sih yang ga bahagia ketika melihat tulisan discount ataupun sale terutama barang branded. Nah sebelum menyesal, aku mencari tau dari trend yang kekinian dan  dimana sedang ada sale untuk barang yang aku maksud. Dan yang harus selalu diingat baik baik untuk menguatkan iman dari surga belanja di Singapura. Kembali ke rencana awal kedatangan ke Singapura adalah untuk wisata jalan jalan bukan untuk belanja. Lalu kembali mengingat muatan bagasi pesawat hanya 10kg, jangan sampai kita over baggage dan akhirnya merogoh kocek kita diluar dari budget yang ada.

Manfaatkan transportasi umum

Singapura merupakan negara maju dengan infrastruktur yang demikian apik dan ramah bagi warga dan pengunjung. Tidak perlu repot mengeluarkan biaya mahal hanya untuk menaiki taxi untuk mengantar ke wisata tujuan. Hampir semua tempat belanja dan wisata itu tersambung dengan MRT Station, kuncinya adalah kita harus menguasai jalur MRT dan bus, ga usah malu untuk mengambil peta MRT yang banyak disediakan di bandara Changi atau di dekat pelabuhan Harbourfront dekat dengan Vivo City Mall. Atau kalian juga bisa mengunduh peta MRT tersebut dari internet. Mudah bukan...

Bawalah tissue basah dan tissue kering

Moderenisasi tidak semua orang bisa mengikutinya. Contohnya bagi kami orang Indonesia terutama kaum muslim untuk menjaga kebersihan dari hadast  harus bersih dari kotoran dan kebiasaan kami selalu menggunakan media air. Sangat disayangkan aku pribadi masih begitu canggung untuk bisa beradaptasi dengan kemajuan tekhnologi di Singapura yang menerapkan sistem kamar mandi kering alias tanpa air untuk membersihkan hadast. So jangan lupa untuk teman teman yang hendak berkunjung ke Singapura selalu membawa tissue basah dan tissue kering, bila perlu membawa bekas botol air mineral untuk sarana membersihkan dari hadast.

Nah sobat Gizidat diatas adalah beberapa tips & trick untuk wisata ke negara Singapura. Semoga bermanfaat untuk kalian yang hendak melakukan perjalanan kesana. Oh iya ada satu hal yang perlu diperhatikan, selama kita di Singapura jangan lupa untuk membawa colokan listrik kaki tiga, karena disana semua colokan listrik/plug kaki tiga, jadi kita ga perlu khawatir dengan gadget kita supaya tetap bisa on dan berbagi keseruan dengan update status di akun social media masing masing.

Rasanya belum cukup puas kami berkeliling di Singapura, namun apa daya kami harus segera meninggalkannya dan beralih ke tempat wisata selanjutnya yaitu Malaysia. Pagi harinya aku beserta team Gizidat meninggalkan hotel menuju ke sub terminal untuk menaiki bus dengan lama perjalanan sekitar 5 jam menuju Malaysia dengan jalan darat. Tentu saja setelah kami melewati pengecekan imigrasi di perbatasan Singapura dan Malaysia sebagai laporan bahwa kami telah meninggalkan negara Singapura. 5 jam kami habiskan didalam bus dengan pemandangan hutan di sepanjang perjalanan. Kami sempat berhenti sebentar di rest area untuk membeli air mineral dan beberapa snacks. Beberapa orang juga terlihat turun untuk membuang hajat, dan alangkah senangnya ternyata kamar mandi di Malaysia hampir sama dengan di Indonesia yang menyediakan air untuk membasuh hadast.

Alhamdulillah setelah melewati rasa bosan di dalam bus akhirnya kami sampai di Malaysia. Kesan pertama turun dari bus yaitu datar alias biasa aja. Seperti kami menjejakkan kaki di negeri sendiri. Hawa panas cuaca terik dan polusi yang tinggi, ya itulah kesan pertamaku. Kebetulan di depan hotel  tempat kami tinggal selama 2 malam 3 hari di Malaysia sedang mempercantik diri, berdiri rancangan bangunan pencakar langit yang tinggi menjulang. Sepertinya akan dibangun sebuah hotel juga, mengingat tempat kami tinggal lumayan di tengah kota. Dan peluang itu ditangkap sempurna oleh pebisnis dengan mendirikan hotel untuk menampung pundi pundi dari kami salah satunya sebagai turis.

Kamis 16 Januari 2020, petualangan kami lanjutkan menuju menara kembar/Twin Tower Petronas diiringi dengan hujan lebat. Seolah tidak mau kehilangan moment berharga kami pun rela berbasah basahan didepan proyek bangunan hanya beratapkan emperan triplek sembari kami menunggu Grab Car sebagai alternative transportasi yang kami pilih dikarenakan bus yang akan kami tumpangi sangat lama tidak melintas dan baju kami sudah mulai basah. Arus lalu lintas lumayan padat merayap, waktu perjalanan kami tempuh kurang lebih 30menit untuk sampai di Twin Tower Petronas. Yess hasrat untuk mengabadikan potret diri bersama produk kebanggaan Gizidat pun kembali menyala. This is it...

dokpri
dokpri
dokpri
dokpri
Kuala Lumpur adalah pusat kota yang paling maju diantara beberapa kota lainnya di Malaysia. Pantas saja kalau fasilitas yang ada sangat memadai, tidak begitu jauh berbeda dengan Singapura. Secara garis besar ada 2 macam transportasi yaitu kereta dan bus. Hampir seluruh wilayah KL terjangkau dan didominasi oleh jalur Bus Rapid KL, tinggal kita standby di halte bus terdekat untuk menaikinya.Cara pembayaran Bus Rapid KL cukup dengan menempelkan/tap kartu elektronik tersebut pada layar monitor kecil yang berada di dekat sopir bus dari arah pintu depan, di layar monitor akan menampilkan jumlah saldo yang tersisa pada saat kita menaiki bus, otomatis jika tidak ada saldo tidak bisa menaikinya. Kartu elektronik tersebut sebagai pengganti alat pembayaran cash, jadi jika saldo sudah mulai menipis bisa mengisi ulang/top up kartu tersebut. Sebelum turun dari bus kita harus menempelkan/tap ulang kartu pada layar monitor yang ada di bagian pintu belakang bus agar terpotong berapa jumlah pemakaian tariff yang terpakai. Sebagai tambahan informasi  jam operasional Bus Rapid KL ini cukup panjang, yaitu dari jam 06.00 hingga 23.00 dengan durasi kedatangan bus setiap 5-10 menit sekali.

Tempat wisata yang kami kunjungi keesokan harinya di Kuala Lumpur adalah :

  • Batu Caves

Merupakan kuil untuk beribadah umat hindu, bangunan itu terdiri dari 570 anak tangga tinggi menjulang dengan beraneka warna yang menarik untuk dijadikan spot foto. Waktu kami tiba disana bersamaan dengan umat hindu yang berada di tempat tersebut sedang melakukan ritual keagamaan.

dokpri
dokpri
dokpri
dokpri
  • Petaling Street

Dari Batu Caves kami beralih ke Petaling street yang merupakan kawasan pecinan di Kuala Lumpur. Banyak kios yang menjual aneka kerajinan tangan dan pernak pernik untuk dijadikan oleh oleh. Jam makan siang tidak kami sia siakan, kami kembali berburu makanan dan singgah di kedai makan India muslim yang menjual nasi lemak, nasi briyani, prata (martabak) dan lain lain. Dibandingkan di Singapura rasa makanan di Malaysia lebih pas selera di lidah kami.

dokpri
dokpri
  • Dataran Tinggi Merdeka

Setelah kenyang aku dan team Gizidat kembali berjalan menuju Dataran Tinggi Merdeka sekedar berfoto dikarenakan waktu yang sangat mepet dengan jam sholat jumat khusus bagi laki laki. Aku dan team Gizidat lainnya beralih ke Central Market sambil menunggu jamaah sholat jumat selesai. Kami berkeliling dan kembali berbelanja aneka coklat dan kaos sebagai oleh oleh.

dokpri
dokpri
  • Bukit Bintang

Malam harinya kami melanjutkan perjalanan ke kawasan perbelanjaan di daerah Bukit Bintang yang menjual barang dari berbagai brand ternama seperti yang ada di Singapura. Di tempat ini selalu ramai dengan acara-acara meriah, tidak heran mengapa Bukit Bintang Kuala Lumpur selalu ramai dikunjungi oleh orang-orang. Bukit Bintang bisa dibilang surganya belanja di Kuala Lumpur, begitu banyak mall di sisi kanan kiri ruas jalan. Beberapa mall yang bisa dikunjungi dan letaknya berdekatan diantaranya Lot 10, Fahrenheit dan Pavilion.

dokpri
dokpri
dokpri
dokpri
  • Jalan Alor

Menutup perjalananku bersama team Gizidat kali ini, kami melanjutkan dengan mencari tempat makan. Masih di kawasan Bukit Bintang kami menyusuri sepanjang jalan Jalan Alor yang terkenal sebagai tempat kuliner. Banyak tempat makan berkonsep warung tenda disepanjang Jalan Alor. Yang menyediakan makanan halal dan non halal. Selesai wisata kuliner di Jalan Alor, aku lanjutkan dengan menjelajah kawasan Bukit Bintang. Suasana yang ramai semakin semarak dengan alunan pertunjukan musik di depan pertokoan. Sayangnya kami harus mengakhiri perjalanan kali ini dan menutupnya dengan menyantap hidangan kuliner ala Thailand.

dokpri
dokpri
Lelah yang terbayarkan setelah beberapa hari berkeliling ke 2 negara bersama Gizidat. Tentunya sangat menambah pengalaman bagi aku pribadi dan anggota team Gizidat lainnya. Terimakasih banyak Family Herbal yang sudah menjadi sponsor utama sehingga aku dan team Gizidat lainnya bisa menikmati wisata jalan jalan sehat bersama Gizidat. Semoga Gizidat semakin tumbuh dan dikenal masyarakat luas tidak hanya lokal tapi juga mancanegara dengan kandungan alami yang dimilikinya mampu bersaing secara kwalitas dan manfaatnya sudah banyak yang merasakannya.

Sampai ketemu lagi di tulisan dan pertualanganku bersama Gizidat di trip selanjutnya, Salam-Eva.

sumber : Eva

Website link:  www.gizidat.com 

#gizidat #Gizidat #Gizidatbonussingapur #gizidatsingapore #gizidattraveling #madugizidat #ethosteam #ethoskreatif

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun