Mohon tunggu...
EVA SUSANTY
EVA SUSANTY Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawati

Saya ibu rumah tangga yang bekerja pada perusahaan kecil,

Selanjutnya

Tutup

Diary

Kisahku Mengenal Allah SWT - Bagian 2

31 Agustus 2022   15:51 Diperbarui: 1 September 2022   10:56 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

Pembaca yang budiman semoga cerita aku ini membawa manfaat baik bagi pembaca,

Dengan senang hati aku bekerja di perusahaan milik kenalan Mamakku itu. Tapi karena perusahaan pertama tempatku bekerja sedang mengalami kesulitan keuangan, aku menerima tawaran dari Seniorku untuk pindah ke perusahaan yang baru. Alhamdulillah di tempat baru keadaanya jauh lebih baik tanpa bermaksud menghilangkan jasa baik perusahaan pertama tempatku bekerja. Karena asyik aku bekerja sampai lupa kalau usiaku sudah kepala tiga dan belum juga berpendamping. Seorang temanku Susi menghubungiku dia mengutarakan idenya, kalau aku hendak dikenalkan dengan teman suaminya, "siapa tau jodoh" kata dia, tidak ada salahnya aku coba, setelah sekian lama hati dan pikiranku tertutup untuk hal itu. 

Akhirnya bertemulah kami ber-empat di suatu tempat karaoke, sedikit berbincang, sedikit bernyanyi, selesailah pertemuan kami, kita pulang ke rumah masing-masing. Susi, temanku tidak berhenti sampai disitu dia terus mengusahan teman suaminya itu mau denganku, tapi jawabannya TIDAK. 

Aku menceritakan hal ini kepada Mamakku, mungkin hati seorang Ibu sedih mendengar anak perempuannya ditolak laki-laki. 

Diam-diam pergi Mamakku dengan temannya menemui seorang Ahli Spritual, dikatakan oleh Ahli Spiritual itu kalau ada yang menutup jodohku, aku tidak boleh disentuh seujung kuku pun oleh laki-laki, begitu hasil penerawangannya (yang sampai saat ini aku belum tau kebenarannya). Hari-hariku pun berubah drastis, aku mulai di rasuki pikiran-pikiran aneh dan di ganggu mahluk-mahluk gaib, setiap hari libur aku pergi sendiri menemui Ahli Spiritual dengan tujuan membersihkan diri dari hal-hal gaib yang menggangguku, dan setiap kali aku dibersihkan aku selalu kerasukan menyerupai mahluk gaib yang menempel di tubuhku. 

Aku menjalani kegiatan syirik dan musyrik yang pada saat itu bagiku adalah hal yang lumrah, sudah tak terhitung berapa banyak Ahli Spiritual yang kutemui, membaca amalan-amalan yang diberikan, meminum air yang diberikan. Sampai suatu ketika aku bermalam di rumah teman, aku melihat dia mengaji selesai sholat maghrib, aku bertanya "emang kamu bisa ngaji ?, engga kan ada bacaanya latinnya", aku terdiam dan berpikir tidak ada salahnya aku mengaji pakai cara temanku itu. Alhamdulillah aku bisa mengaji secara otodidak dan juga aku belajar mengaji pada seorang guru ngaji. Dari situ aku mulai ruqyah secara mandiri setiap selesai sholat maghrib sambil menunggu sholat isya aku membaca beberapa surat. Dua tahun lebih aku tenggelam dalam perbuatan syirik dan musyrik. Karena kebetulan aku juga mempunyai kemampuan berinteraksi dengan mahluk tak kasat mata. Aku pun mulai mencari tau lagi apakah amalan-amalan yang kubaca selama ini benar, apakah sudah sesuai dengan tuntunan Nabi Muhammad SAW. Apakah menemui seorang Ahli Spritual itu benar ?.

Aku mencari jawabannya melalui artikel-artikel di internet, mendengar tausiah-tausiah, mengkaji dalam diriku sendiri, kenapa aku harus mempercayakan kekuatan lain selain kekuatan Allah SWT, percaya pada kekuatan jin dan manusia dengan membaca amalan-amalan tertentu, kemana Allah SWT, bukankah Dia pasti murka kita melakukan hal itu.

Dengan susah payah aku mulai mencerna apa yang kubaca dan kudengar, membersihkan pikiran dan hatiku dari kepercayaan kepada jin-jin dan amalan-amalan yang tidak sesuai dengan tuntunan. Awalnya sulit membedakan alam pikiran jin dan alam pikiranku sendiri, karena jin-jin di badanku sudah bersarang terlalu lama. Alhamdulillah dengan usaha dan keyakinanku untuk segera dapat keluar dari lingkaran setan ini, Allah SWT memberikan hidayah-Nya, akhirnya otakku terbuka aku dapat paham, mengerti dan menyadari bahwa apa yang aku lakukan selama ini adalah salah besar dan dosa besar. Sudah kuabaikan kemampuanku berinteraksi dengan  mahluk tak kasat mata.

Kukembalikan keyakinanku kepada Allah SWT, mengisi jiwa dan pikiranku hanya Allah SWT. Meminta, berharap, bergantung, berlindung dan segala-galanya hanya kepada Allah SWT. Tidak pernah lepas bertahlil dalam hati, untuk menghilangkan kekhilafan kita bila terbersit pikiran melenceng dari Allah SWT.

Pengalaman hidupku di ganggu mahluk-mahluk gaib, mengantarkanku untuk Mengenal-Mu Yaa Allah. Perlahan-lahan pintu hidayah-Mu terbuka untukku, aku yang buta, bodoh, kotor, masih Kau beri kesempatan untuk bertaubat.

Demikian sepenggal ceritaku pembaca yang budiman semoga bermanfaat.

waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun