Mohon tunggu...
etica
etica Mohon Tunggu... Lainnya - Writer, private teacher, supermom

Hanya seorang ibu rumah tangga yang menyukai dunia kepenulisan, dunia anak, dan suka mencari kesibukan dengan aktivitas yang bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sapih

8 Februari 2024   23:27 Diperbarui: 8 Februari 2024   23:31 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Bayi dua tahun masih tampak imut
Menggemaskan dalam setiap laku
Namun menyapih mesti dilakukan
Prosesnya tak semudah balikkan tangan
Perlu ketegaran hati seorang ibu
Rengekan minta susu yang terdengar
Kini dialihkan, jauhkan dari dada ibu

Setegar-tegarnya ibu menahan sakit
Digigit hingga lecet perih terasa
Ngilu tak tertahankan hendak teriak
Namun mata memejam mulut menahan
Demi sang bayi nyenyak di pelukan
Tuntaskan menyusu sampai kenyang
Alirkan nutrisi tumbuh kembang
Air kehidupan istimewa anugerah Sang Pencipta

Kasih sayang ibu tak terbalaskan
Darah dan air susunya mengaliri tubuh
Nyawanya telah dipertaruhkan saat melahirkan
Ingat, jangan sekali-kali sakiti hatinya
Agar tak menjadi anak durhaka
Pembawa dosa pun derita

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun