Mohon tunggu...
Esron Mangatas Siregar
Esron Mangatas Siregar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Berkarya Menjangkau Dunia Dengan Ide Dan Inspirasi.

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence Pilihan

Etika di Era Digital Artificial Intelligence (AI)

1 Mei 2024   19:34 Diperbarui: 1 Mei 2024   19:43 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Etika di Era Artificial Intelligence (AI.) (sumber gambar: Parradee Kietsirikul)

Selanjutnya, melalui Teknologi informasi yaitu penggunaan media sosial juga bila tidak digunakan dengan tepat akan menimbulkan yang namanya penyalahgunaan teknologi.

Lihatlah, bagaimana netizen menggunakan media sosial menjadi ajang flexing, hatespeech, penyebaran hoax bahkan mempertontonkan yang selama ini terasa tabu menjadi konsumsi publik seperti perceraian yang diumbar, perseteruan keluarga yang diviralkan atau menghina orang lain (bullying). Semuanya menggunakan alat-alat teknologi sebagai medium.

Nilai-nilai etika dan ajaran-ajaran kebersamaan demi kerukunan, kesatuan dan kepedulian tidak lagi ada. Justru perilaku buruk yang dipertontonkan di era digital saat ini.

a. Flexing: Oleh sebab itu, perilaku memamerkan kekayaan adalah tindakan yang penuh kesombongan. Praktik memamerkan kekayaan yang dimiliki demi mendapat kekaguman dan pengakuan orang lain sulit disangkal sebagai buah kesombongan. 

Memang ada perasaan bangga ketika seseorang mampu mencapai suatu prestasi atau menyelesaikan suatu pekerjaan dengan baik. Masalahnya akan muncul jika pujian dan kekaguman orang lain membuat seseorang haus atau gila akan pujian. 

Tentu kesombongan ini dibenci Tuhan dan sesama. Perilaku  buruk  tersebut jikalau tidak segera ditanggulangi dengan nilai-nila etika maka akan menyebabkan terjadinya dekadensi moral di era digital ini


b. Hatespeech: maraknya perkataan-perkataan yang penuh kebencian juga kita temukan di era digital saat ini. Dengan kemudahan teknologi, AI bisa salah dalam penggunaannya yaitu dengan membuat video yang berisi kata-kata cacian, hinaan yang penuh kebencian kepada orang-orang tertentu. Oknum-oknum nakal tersebut bisa saja berselierwan di dunia maya.

c. Hoax: Indonesia pernah mengalami masa-masa kelam tentang berita bohong. demi kepentingan pribadi dan golongan mengumbar berita yang seolah-olah benar namun sesungguhnya adalah kebohongan yang disetting sedemikian rupa. Kita tentu tidak ingin berlaku sama dengan oknum-oknum yang nakal tersebut bukan?

Sehubungan dengan fakta di atas di era digital ini penting untuk menghadirkan etika dalam penggunaannya. 

Etika sangat dibutuhkan untuk membentuk kualitas Netizen yang memiliki karakter yang bukan sekadar baik namun benar.  

Oleh karena itu muncul berbagai pertanyaan:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun