Mohon tunggu...
Esha wadahnia
Esha wadahnia Mohon Tunggu... Freelancer - Perempuan

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Strategi dan Taktik Indonesia Berdaulat Energi

29 Januari 2020   23:34 Diperbarui: 29 Januari 2020   23:38 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Indonesia merupakan negara dengan kekayaan sumber daya alamnya peringkat ke 15 cadangan batubara dunia, peringkat 7 cadangan tembaga dunia, peringkat 7 cadangan emas dunia, peringkat 5 cadangan timah dunia dan peringkat 8 cadangan nikel dunia. Berdasarkan UUD Negara RI Tahun 1945 pasal 33 ayat 2 yang berbunyi "cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara". Dengan demikian seluruh kekayaan yang dimilki oleh negara ini dikelola sepenuhnya oleh negara demi ke maslahatan rakyat.

Perekonomian nasional diselenggarakan berdasarkan atas demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan, efisiansi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional. Itulah bunyi UUB 1945 Pasal 33 ayat 4. Namun, sudahkah implementasi UUD itu sudah ditegakkan di negerini?

Kita bisa melihat hari ini tantangan yang sedang kita hadapi sangat kompleks mulai dari bidang Ekonomi, politik, tekhnologi, pangan dan energy, sosial budaya sampai pada permasalahan ideologi ancaman komunis, radikal kanan maupun faham-fahamnya.

Segala kompleksitas problematika negara hari ini tidak dengan sendirinya terjadi, namun ada invisible Hands yang mendesain dan bentuk opini guna melemahkan kehidupan berbangsa dan bernegara. Dan itu di desain dari luar, negara ini sangat diperebutkan oleh negara-negara besar.  Perang dagang anatar china dan amerika itu terjadi di Indonesia. Problematika eksternal bangsa ini bagaimana proxy war yaitu food, finance dan ful. Kedaulatan ekonomi, kedaulatan pangan dan kedaulatan energy kita sudah di renggut oleh negara-negara asing.

Segala konflik dunia yang terjadi hari ini di latar belakangi oleh energi, karena energi adalah kebutuhan dasar bagi manusia. Jumlah penduduk dunia setiap 6 tahun bertamabh 1 milyar dan konsumsi energy naik 41%  lalu apakah Indonesia sudah siap menghadapi proses pertumbuhan pendudukan tahun 2035, 2043 dan seterusnya?

Pada tahun 2043 FSPPB memprediksi 12,3 miliar penduduk dunia dan 9,8 miliar jiwa di daerah non ekuator dan 2,5 miliar jiwa didaerah ekuator. Dan penduduk dunia mencari pangan, air dan energy di daerah ekuator. Dan Indonesia adalah salah satu negara dengan daerah ekuator.

Sang proklamator negeri ini pernah berkata kekayaan alam Indonesia suatu saat nanti akan membuat iri negara-negara di dunia. Dan saat ini terjadi bagaimana china, amerika sedang menguasai energi disetiap sudut negeri ini. kekayaan sumberdaya alam sedang menjadi petaka buat kita. Oleh karena itu strategi yang bisa kita lakukan guna menjaga kedaulatan energy dan kedaulatan NKRI maka kita harus cegah segala bentuk hasutan, provokasi dan adu domba terhadap rakyat.

Mari kita mengajak seluruh bangsa untuk mewujudkan stabilitas keamanan dan politik, NKRI tetap bersatu dan tidak mudah dipecah bela. Maka akan terwujud iklim usaha yang kondusif, pertumbuhan ekonomi yang baik dan terciptalah masyarakat adil makmur yang diridhoi Allah SWT.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun