Ia menyesalkan, selama ini, AS di depan publik selalu berbual dengan memuji-muji pasukan pemerintah Afghanistan sebagai "kekuatan multi-etnis yang sangat profesional, yang dengan cepat menjadi pilar keamanan negara."
AS pun sering kali memperhitungkan kapabilitas pasukan Afghanistan secara berlebihan. Dalam laporan Pentagon pada 2016 lalu, AS juga menganggap tentara Afghanistan terbaik di kawasan.
Namun, kenyataan di lapangan jauh berbeda. Dalam memo internal pemerintahan AS yang didapat The Washington Post dalam laporan berjudul Unguarderd Nation pada 2019, ditemukan banyak dari pasukan Afghanistan yang masih buta huruf dan tidak terlatih.
Beberapa pihak pun menilai AS selama ini hanya membuang waktu dan uang di Afghanistan. Pasalnya, pasukan Afghanistan dinilai sebagai pasukan yang tidak kompeten, tidak termotivasi, kurang terlatih, korup, dan penuh dengan pembelot hingga penyusup.
Karena itu, ketika militan Taliban berhasil merebut ibu kota Kabul, Minggu (15/8/2021), kecemasan dan ketakutan warga telah menimbulkan kekacauan. Esoknya, Selasa (16/8/2021) bandara Hamid Karzai, Kabul dijejali warga yang akan meninggalkan Afghanistan
Kepanikan warga Kota Kabul Afghanistan ini terekam dalam video pendek yang viral di media sosial. Seperti video yang diunggah Sudhir Chaudhary, Editor In Chief & CEO Zee News yang berkantor di Afghanistan.
Lewat akun Twitternya @sudhirchaudhary, netizen ini mengunggah beberapa video kepanikan warga yang eksodus di bandara Kota Kabul.
Taliban kini telah berhasil mengkudeta pemerintahan Presiden Afghanistan Ashraf Ghani. Bahkan Ashraf Ghani telah melarikan diri ke luar negeri. Rakyat Afghanistan kini penuh ratapan. Aksi pembantian dan balas dendam Taliban terjadi setiap hari. Siapa yang mampu menyudahi semua ini ?? (said mustafa husin)