Mohon tunggu...
Said Mustafa Husin
Said Mustafa Husin Mohon Tunggu... Wiraswasta - Freelance, pemerhati kebijakan dan wacana sosial, penulis profil tokoh dan daerah, environmental activists.

Freelance, pemerhati kebijakan dan wacana sosial, penulis profil tokoh dan daerah, environmental activists.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Ketakutan Warga di Balik Aksi Pembantaian dan Balas Dendam Taliban

24 Agustus 2021   11:19 Diperbarui: 24 Agustus 2021   21:25 421
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebulan sebelum Taliban mengalahkan pasukan pemerintah, Seyyed Fahim Mousavi bergegas kabur meninggalkan Kabul. Pria berusia 26 tahun itu meninggalkan negaranya Afghanistan bersama isterinya Moursal, 22 tahun.

Alasan Seyyed Fahim sederhana saja. Ia pernah bekerja sebagai sopir bagi militer Amerika Serikat dan Turki. Itulah yang membuat dirinya cemas. Taliban yang begitu beringas melakukan aksi pembalasan diyakini juga akan membantai dirinya

Moursal, isteri Seyyed Fahim, juga mendukung rencana suaminya meninggalkan Afghanistan. Wanita muda yang memiliki dua anak ini sangat tahu kalau Taliban senang menyakiti wanita, memperkosa lalu membunuhnya

"Mereka menyakiti wanita. Setelah memperkosa, mereka membunuhnya. Mereka memenggal para pria. Kami tidak ingin kembali. Biarkan kami tinggal di sini," tutur Moursal seperti dilansir Reuters, Senin (23/8/2021).

Wanita ini berkisah sembari memeluk kedua anaknya yang berusia 2 tahun dan 5 tahun. Perjalanan panjang melewati wilayah Iran yang baru usai ditempuhnya dengan berjalan kaki membuat wanita ini tak mampu bergerak banyak lantaran keletihan

Warga Afghanistan yang tak mau hidup di bawah rezim Taliban kini berduyun-duyun meninggalkan Tanah Airnya. Mereka mengungsi ke Iran dan Pakistan yang memang berbatasan langsung dengan Afghanistan.

Ada juga warga Afghanistan yang meninggalkan negaranya mengungsi ke negara jauh seperti Turki dan Yunani. Namun upaya pengungsian ini tidak pula semulus yang dibayangkan. Setelah menempuh perjalanan jauh, di negara tujuan terkadang mereka ditangkap

Seperti yang dialami seorang warga Afghanistan, Zainulah. Pria berusia 20 tahun ini sudah berjalan kaki selama 80 hari akhirnya ditangkap otoritas Turki. Mereka yang ditangkap dibawa ke pusat pemrosesan untuk menjalani pemeriksaan kesehatan dan keamanan

Setelah diproses, para imigran akan dibawa ke pusat repatriasi di mana mereka bisa menghabiskan waktu hingga 12 bulan sebelum dipulangkan ke negara asalnya.

Seperti dirilis Reuters, Sabtu (21/8/2021) puluhan warga Afghanistan yang akan mencari suaka ditangkap polisi Turki di Hacibekir, Provinsi Van, perbatasan Turki, karena secara ilegal menyeberang memasuki wilayah Turki.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun