Mohon tunggu...
Erwin Silaban
Erwin Silaban Mohon Tunggu... Dosen - Pemerhati Indonesia dari seberang lautan. Deutsch-Indonesischer Brückenbauer. Penghubung Indonesia-Jerman

Dosen di School of International Business, Hochschule Bremen, Jerman. Anak rantau dari Hutajulu, Dolok Sanggul, SUMUT.

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Artikel Utama

Di Jerman Tukar Ban Mobil Dua Kali Setahun: Repotnya Pergantian Musim

19 Februari 2021   12:44 Diperbarui: 20 Februari 2021   02:37 1673
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Melihat umur ban dari nomor DOT (selalu 4 digit): di sini 1717 artinya diproduksi minggu ke-17 dan tahun 2017. (Foto: Erwin Silaban)

Tetapi hampir tidak ada pemilik mobil di Jerman yang memakai ban dengan ketebalan seperti itu. Kalau sudah kira-kira 3mm dan berusia 6 tahun, biasanya pemilik mobil akan mengganti ban dan membeli ban baru. Ban itu kemudian menjadi barang rongsokan dan dibuang ke tempat khusus! Di Indonesia? Ban yang sudah botak pun masih dipakai, dan tak perlu tanya usia ban. Yang penting masih bisa dipakai.

Melihat umur ban dari nomor DOT (selalu 4 digit): di sini 1717 artinya diproduksi minggu ke-17 dan tahun 2017. (Foto: Erwin Silaban)
Melihat umur ban dari nomor DOT (selalu 4 digit): di sini 1717 artinya diproduksi minggu ke-17 dan tahun 2017. (Foto: Erwin Silaban)


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun