Mohon tunggu...
Erwin Silaban
Erwin Silaban Mohon Tunggu... Dosen - Pemerhati Indonesia dari seberang lautan. Deutsch-Indonesischer Brückenbauer. Penghubung Indonesia-Jerman

Dosen di School of International Business, Hochschule Bremen, Jerman. Anak rantau dari Hutajulu, Dolok Sanggul, SUMUT.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Artikel Utama

Ketika Minat Belajar Bahasa Indonesia Marak di Jerman

18 Januari 2021   17:28 Diperbarui: 19 Januari 2021   12:39 1315
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kampus Hochschule Bremen di Werder Strasse 73. Dok. pribadi.

Studi atau kuliah bahasa/satra Jerman di perguruan tinggi di Indonesia sudah banyak ditawarkan. Beberapa PTN yang menawarkan program studi tersebut a.l.: Universitas Indonesia, Universitas Padjadjaran dan Universitas Sam Ratulangi. 

Tetapi bagaimana dengan program studi bahasa/sastra Indonesia di luar negeri, di Jerman misalnya? Apakah bahasa Indonesia diajarkan di Jerman? Apakah prodi bahasa/sastra Indonesia ditawarkan di perguruan tinggi Jerman?

Di Jerman ternyata bahasa Indonesia ditawarkan tidak hanya di perguruan tinggi sebagai mata kuliah dan program studi. 

Di banyak kota Jerman bahasa Indonesia juga ditawarkan di berbagai lembaga kursus bahasa, misalnya di Volkshochschule atau lazim disingkat VHS. VHS adalah lembaga kursus yang menawarkan berbagai macam kursus: ada kursus bahasa, kursus melukis, kursus yoga, dll. 

Hampir di setiap kota, baik di kota besar maupun di kota kecil, selalu ada lembaga VHS ini. Satu hal yang menarik: ternyata ratusan VHS di seluruh Jerman juga menawarkan bahasa Indonesia a.l. VHS Bremen, VHS Berlin, VHS Stuttgart, dan VHS Koblenz. 

Peserta kursus bahasa Indonesia di VHS ini sangat beragam, demikian juga motivasi kenapa mereka mau belajar bahasa Indonesia. Beberapa motivasi klasik a.l.:

  1. menikah dengan suami atau isteri orang Indonesia;
  2. akan bekerja di Indonesia;
  3. mau berlibur di Indonesia selama beberapa minggu.  

Lalu di mana bahasa Indonesia ditawarkan sebagai bagian dari studi di perguruan tinggi? Pertanyaan ini juga menarik untuk dicermati. Ternyata perguruan tinggi, baik universitas maupun sekolah tinggi, yang menawarkan bahasa Indonesia tersebar di seluruh kota Jerman: mulai dari Hamburg di utara Jerman hingga Passau di selatan; dari barat, misalnya Koblenz hingga timur, yaitu Leipzig.

Di lebih dari 10 perguruan tinggi Jerman mahasiswa bisa mengambil bahasa Indonesia sebagai mata kuliah atau prodi. Cikal bakal studi bahasa Indonesia di Jerman adalah ketika Hamburger Kolonialinstitut Lembaga Kolonial Hamburg didirikan pada akhir tahun 1908, jauh sebelum Universitas Hamburg didirikan pada tahun 1917. 

Tentu saja waktu itu nama bahasa Indonesia belum dipakai. Jadi perguruan tinggi tertua yang menawarkan bahasa Indonesia adalah Universitaet Hamburg. 

Prodi yang ditawarkan di sana sekarang adalah Bachelor-Studiengang Sprachen und Kulturen Sdostasiens (International Bachelor Programme Languages and Cultures of Southeast Asia). 

Di prodi ini mahasiswa bisa memilih bahasa Indonesia sebagai pilihan utama dari beberapa bahasa di Asia Tenggara lainnya. Perguruan tinggi lain yang menawarkan bahasa Indonesia a.l. Goethe-Universitaet Frankfurt, Universitaet zu Koeln, Universitaet Bonn, Universitaet Passau, Humboldt-Universitaet zu Berlin.

Pada prinsipnya bahasa Indonesia ditawarkan di perguruan tinggi sebagai bagian dari, misalnya, kajian bahasa, linguistik, sastra dan sejarah. Di beberapa universitas bahasa Indonesia adalah bagian dari kurikulum dan wajib diambil. Sedangkan di beberapa universitas lain, mahasiswa boleh memilih bahasa Indonesia dari beberapa bahasa asing lain. 

Perguruan tinggi yang mewajibkan mahasiswa mengambil bahasa Indonesia, a.l. Hochschule Bremen (Sekolah Tinggi Bremen), Universitas Hamburg dan Hochschule Konstanz. Sedangkan universitas yang menawarkan bahasa Indonesia sebagai pilihan a.l. Universitas Bonn dan Universitas Leipzig. 

Ada satu terobosan menarik tentang belajar bahasa Indonesia di dua perguruan tinggi Jerman. Kedua perguruan tinggi tersebut menawarkan kombinasi inovatif yang belum pernah ada waktu itu di Jerman, yaitu kombinasi bahasa Indonesia dengan studi ekonomi. 

Kombinasi itu bisa disebut sebagai prodi ekonomi PLUS, yaitu Ekonomi PLUS kompetensi budaya dan bahasa. Prodi yang menawarkan bahasa Indonesia dengan kombinasi ekonomi di Jerman adalah:

  1. International Degree Programme in Global Management B.A. (ISGM) di School of International Business Hochschule Bremen (City University of Applied Sciences) di Bremen;
  2. Wirtschaftssprachen Asien und Management: Suedost- und Suedasien (Asian Studies and Management: Southeast Asia and South Asia) Hochschule Konstanz.

Inovasi prodi ekonomi plus bahasa Indonesia diperkenalkan pertama kali di Jerman, yakni di Hochschule Bremen pada Wintersemester Semester Musim Dingin 1996. 

Perkuliahan dimulai pada Oktober 1996. Selama 4 semester pertama mahasiswa diwajibkan untuk belajar bahasa Indonesia. Selain itu pada semester 4 juga diberi mata kuliah tambahan, yaitu Cross Cultural Communication. 

Setelah 4 semester kuliah, maka mahasiswa diwajibkan untuk kuliah di luar negeri study abroad di universitas mitra dan praktek kerja internship di Indonesia. Praktis mereka berada di Indonesia selama 1 tahun.

Untuk melaksanakan program study abroad ini School of International Business Hochschule Bremen bekerja sama dengan beberapa universitas negeri terkemuka di Indonesia. 

Mahasiswa kuliah di universitas mitra pada semester 5. Selama kuliah di sana mahasiwa Hochschule Bremen tentu saja tidak bisa berleha-leha karena mereka wajib mengambil 6 - 7 mata kuliah (tergantung jumlah SKS makul tersebut). Selain itu mereka juga memperdalam pengetahuan bahasa Indonesia mereka.

Setelah selesai kuliah dan ujian di semester 5, maka mahasiswa ikut program magang kerja internship. Magang kerja ini bisa dilaksanakan di mana saja di Indonesia, bisa dilakukan di perusahaan lokal, nasional atau internasional. Jangka waktu magang kerja adalah selama 20 minggu. Pada semester 7 mereka kuliah lagi di Bremen untuk menyelesaikan kuliah mereka.

Perguruan tinggi lain yang menawarkan prodi Ekonomi PLUS adalah prodi Wirtschaftssprachen Asien und Management: Suedost- und Suedasien di Hochschule Konstanz, di selatan Jerman. Prodi ini mulai ditawarkan pada tahun 1999 dan mirip dengan prodi di Hochschule Bremen. 

Sama seperti di Hochschule Bremen, mahasiswa Hochschule Konstanz juga wajib kuliah di universitas mitra di Indonesia dan kemudian kembali ke Konstanz untuk menyelesaikan kuliah.

Lalu, siapa pengajar bahasa Indonesia di VHS dan perguruan tinggi tersebut? Latar belakang pembelajar (pengajar) bahasa Indonesia di Jerman sangat beragam. Tetapi umumnya mereka adalah para penutur jati. Ada yang tiba-tiba harus mengajar bahasa Indonesia karena "ditodong" oleh lembaga tersebut, tetapi kebanyakan dari mereka punya latar pendidikan yang sesuai dengan itu. 

Sebagai contoh pembelajar bahasa Indonesia di Hochschule Bremen, yaitu Erwin Silaban sudah mengasuh makul bahasa Indonesia di sana sejak tahun 1996. Sebelumnya dia juga secara teratur mengajar bahasa Indonesia di Universitas Hamburg antara tahun 1994 - 1996 sambil kuliah di prodi Studi Asia Tenggara dan prodi Penelitian Pengajaran Bahasa.

Sebagai penutup: Quo vadis bahasa Indonesia di Jerman? Kira-kira akan ke mana bahasa Indonesia di Jerman? Apakah peminat atau pemelajar bahasa Indonesia akan menyusut? Atau justru sebaliknya akan bertambah? 

Perkembangan pemelajar bahasa Indonesia di Jerman tentu akan dipengaruhi peran aktif perwakilan pemerintah Indonesia di Jerman, yaitu KBRI di Berlin, KJRI di Frankfurt/M dan KJRI Hamburg sebagai lembaga garda terdepan perwakilan pemerintah Indonesia di sana dan juga lembaga terkait di Indonesia. 

Selain itu situasi dan perkembangan di Indonesia kemungkinan juga akan berimbas terhadap peminat bahasa Indonesia di Jerman. Bahasa Indonesia sebagai bahasa yang mendunia rasa-rasanya bukan hanya mimpi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun