Mohon tunggu...
Erwindya Adistiana
Erwindya Adistiana Mohon Tunggu... Wiraswasta - Learning by Experience

Penulis pemula yang tertarik pada hal-hal seperti sejarah, militer, politik dan yang lain-lannya

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Mengapa Uni Soviet Runtuh?

2 September 2022   11:21 Diperbarui: 2 September 2022   11:22 2476
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Warga Soviet yang dikirim ke Kamp Kerja Paksa ketika Soviet berada di bawah kepemimpinan Stalin | Sumber Gambar: historyhit.com

Alhasil gelombang revolusi menentang kepemimpinan rezim komunisme pun terjadi di hampir seluruh belahan negara-negara Eropa Timur, puncaknya terjadi pada tahun 1989 yang mana disebut sebagai tahun "Fall of Communism" atau runtuhnya rezim Komunisme secara global. Satu demi satu pemimpin komunis di negara-negara Eropa Timur yang bersekutu dengan Uni Soviet seperti Jnos Kdr di Hungary dan Nicolae Ceauescu di Romania pun lengser dari kursi kepemimpinannya.

Warga Kota Berlin Jerman, bersorak-sorai di atas Tembok berlin ketika hendak dirubuhkan | Sumber Gambar: History.com
Warga Kota Berlin Jerman, bersorak-sorai di atas Tembok berlin ketika hendak dirubuhkan | Sumber Gambar: History.com

Runtuhnya rezim-rezim komunis di belahan Eropa Timur juga ditandai dengan bersatunya Jerman yang setelah selama hampir 40 tahun dipecah menjadi dua negara, yakni? Jerman Barat dan Jerman Timur dan pada tahun 1989 pula-lah tembok Berlin yang selama ini dianggap sebagai simbol pemisah antara Jerman Barat dan Jerman Timur pun dirobohkan.

Tidak hanya di tembok Berlin saja, "Iron Curtain" atau "Tirai Besi" yang menjadi pembatas antara Eropa Timur dan Eropa Barat pun juga turut dirobohkan. Perbatasan-perbatasan antara negara-negara Eropa Timur yang merupakan negara sekutu dan juga negara sattelite Uni Soviet pada akhirnya dirobohkan juga, hal ini dimulai dengan dibukanya perbatasan antara Hungaria dan Austria.


Runtuhnya Uni Soviet

Gelombang protes masa di Uni Soviet yang menuntut dibubarkannya Partai Komunis Uni Soviet dan juga Politbironya | Sumber Gambar: rferl.org
Gelombang protes masa di Uni Soviet yang menuntut dibubarkannya Partai Komunis Uni Soviet dan juga Politbironya | Sumber Gambar: rferl.org


Melihat gelombang perubahan dan revolusi untuk menjatuhkan rezim-rezim komunis di negara-negara Eropa Timur, karena ketidakpuasan rakyatnya terhadap rezim komunisme yang terlalu otoriter, yang seakan-akan semakin tidak bisa terbendung lantas Uni Soviet pun juga sepertinya berada diambang kehancuran. Selama bertahun-tahun pembangunan militer dan alutista Uni Soviet yang secara berlebihan dan system perekonomian komando pemerintahan Uni Soviet rupanya menyebabkan pembangunan perekonomian Uni Soviet untuk jangka panjang menjadi tersendat. Ditambah lagi dengan setelah diberlakukannya "Glasnost" yang mana justru makin memperlihatkan betapa rapuhnya pemerintahan dan ekonomi Uni Soviet. Terutama setelah insiden di reaktor Nuklir Chernobyl yang dianggap sebagai bukti nyata kelalaian pemerintah Uni Soviet sehingga menyebabkan terjadinya insiden tersebut.

Negara-negara yang tergabung dalam kesatuan Uni Soviet pun pada akhirnya turut ikut bergejolak hingga satu demi satu memutuskan untuk menyatakan kemerdekaannya dan memisahkan diri dari kesatuan Uni Soviet, dimulai dengan Estonian Soviet Socialist Republic yang menyatakan kemerdekaannya dari kesatuan Uni Soviet 8 Mei tahun 1990 dan diikuti dengan negara-negara yang dulunya tergabung dalam Soviet Socialist Republic yang lainnya seperti Ukraine, Azerbaijan, Georgia, Moldavia yang sama-sama menyatakan kemerdekaannya dari kesatuan Uni Soviet. Politik dan stabilitas di Uni Soviet pun menjadi semakin kacau, terlebih lagi banyak pihak yang sepertinya pada akhirnya mulai menentang Gorbachev dan kebijakan-kebijakannya yang dinilai telah melemahkan Uni Soviet. Upaya Gorbachev untuk memulihkan perekonomian pun rupanya juga tidak berjalan mulus, terutama langkah Gorbachev yang memilih untuk melakukan pendekatan dengan negara-negara barat, yang selama ini dianggap sebagai musuh Uni Soviet, untuk memulihkan perekonomian dan membuka perdaganangan internasional Uni Soviet, justru banyak ditentang terutama oleh petinggi-petinggi politbiro Uni Soviet.

Sorak Sorai Warga Ukraine pasca Pemerintah Ukraine menyatakan kemerdekaannya dan memisahkan diri dari Uni Soviet | Sumber Gambar: kyivindependent.com
Sorak Sorai Warga Ukraine pasca Pemerintah Ukraine menyatakan kemerdekaannya dan memisahkan diri dari Uni Soviet | Sumber Gambar: kyivindependent.com

Pada tahun 1990 Gorbachev mengambil langkah untuk Soviet menjadi lebih demokrasi, yaitu dengan mengadakan pemilihan Presiden untuk pertama kalinya. Namun sayangnya dalam pemilihan tersebut hanya Gorbachev lah satu-satunya kandidat tunggal dan Gorbachev pun terpilih sebagai Presiden Uni Soviet pada tahun 1990. Tetapi sayangnya kubu yang tidak suka dengan Gorbachev dan kebijakan-kebijakannya pun sepertinya semakin banyak dan mereka merasa semakin tidak puas dengan Uni Soviet di bawah pemerintahan Gorbachev. Banyak yang menilai jika semakin ke depan, Uni Soviet sepertinya semakin lemah terutama setelah merdekanya negara-negara yang tergabung di bawah Soviet Socialist Republic. Hal ini dianggap terjadi karena kebijakan-kebijakan "Glasnost dan Perestroika" Gorbachev yang tidak lagi membuat semua-semua di Uni Soviet harus terpusat oleh Moscow dan memberi tiap daerah kebebasan dan otonomi masing-masing yang pada akhirnya justru banyak yang menganggap sebagai penyebab lepasnya negara-negara yang tergabung di bawah Soviet Socialist Republic.

Tidak hanya itu saja, ketidakpuasaan para petinggi-petinggi pemerintahan Moscow dan petinggi-petinggi politbiro Uni Soviet sebenarnya sudah mulai terlihat dari sejak awal Gorbachev naik sebagai pemimpin Uni Soviet. Hal itu dikarenakan karena berseberangannya pandangan-pandangan para petinggi-petinggi politbiro Uni Soviet yang cenderung masih sangat radikal dengan pandangan Gorbachev yang lebih terbuka dan setuju untuk melakukan pembicaraan terbuka untuk perdamaiian dengan Amerika Serikat yang selama era Perang Dingin dianggap sebagai musuh mutlak Uni Soviet.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun