Mohon tunggu...
Erwindya Adistiana
Erwindya Adistiana Mohon Tunggu... Wiraswasta - Learning by Experience

Penulis pemula yang tertarik pada hal-hal seperti sejarah, militer, politik dan yang lain-lannya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kisah Dith Pran dan Haing S. Ngor: Bintang dan Tokoh Film dengan Pengalaman yang Sama

7 Juli 2022   11:45 Diperbarui: 7 Juli 2022   12:12 1874
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dith Pran bersama Haing S. Ngor ketika mengunjungi Choeung Ek atau Killing Fields di Kamboja pada tahun 1989 | Sumber Gambar: Getty Images

Berbicara mengenai film yang diangkat dari kisah nyata, pastinya akan ada seorang aktor atau bintang film yang memerankan karakter yang diangkat dari kisah nyata tersebut. Namun pernah-kah anda mendengar jika baik karakter yang diangkat dari kisah nyata maupun sang aktor yang memerankan karakter tersebut, keduanya justru pernah memiliki pengalaman yang sama dan tidak jauh berbeda dari kisah nyata yang diangkat ke layar kaca tersebut. Ya itulah memang yang dialami oleh aktor dari film tahun 1984 yang berjudul The Killing Fields, Haing S. Ngor dan juga karakter yang diperankannya dalam film The Killing Fields yaitu Dith Pran.

Poster dari film tahun 1984 berjudul
Poster dari film tahun 1984 berjudul "The Killing Fields" | Sumber Gambar: rottentomatos.com

Film tahun 1984 yang berjudul The Killing Fields sendiri mengambil kisah yang terjadi di Kamboja pada era rezim Khmer Merah yang dipimpin oleh Pol-Pot yang berlangsung dari tahun 1975 hingga tahun 1979. Nama dari Film itu sendiri diambil dari nama sebutan salah satu tempat di Kamboja yang terkenal karena menjadi ladang tempat ribuan penduduk Kamboja dibunuh oleh rezim Khmer Merah, yaitu "Choeung-Ek" atau yang biasa dikenal sebagai "Killing Fields" yang menjadi tempat pembantaian masal penduduk Kamboja pada masa rezim Khmer Merah.

Rezim Khmer Merah di Kamboja memang merupakan salah satu tragedi terkelam yang pernah terjadi dalam sejarah dunia ini. Pada kala itu diperkirakan sekitar 1,5 juta hingga 3 juta penduduk Kamboja terbunuh di bawah kekejaman rezim Khmer Merah pimpinan Pol-Pot.

Film ini disutradarai oleh Roland Joff dan mampu meraih kesuksessan di Box Office perfilman. Bahkan karena kesuksesan film tersebut, beberapa pemeran termasuk Haing S. Ngor berhasil mendapatkan piala penghargaan bergengsi di Industri perfilman, yaitu Piala Oscar. Filmnya pun mendapat peringkat tinggi di Internet Movie Databese, yaitu 7.8.

Rezim Khmer Merah di Kamboja (1975 - 1979)

Pasukan Khmer Merah berparade di Ibu Kota Kamboja, Phnom Penh setelah berhasil menggulingkan pemerintahan Republik Khmer | Sumber Gambar: Time.com
Pasukan Khmer Merah berparade di Ibu Kota Kamboja, Phnom Penh setelah berhasil menggulingkan pemerintahan Republik Khmer | Sumber Gambar: Time.com

Pada bulan April tahun 1975 posisi pemerintahan Kamboja di bawah pimpinan Jenderal Lon Nol, pada waktu itu dinamakan Republik Khmer, semakin terpojok dengan meningkatnya serangan-serangan gerilya dari pasukan Khmer Merah di seluruh penjuru Kamboja. 

Kota demi kota pada akhirnya jatuh ke tangan pihak Khmer Merah, hingga klimaksnya terjadi pada tanggal 17 April tahun 1975, di mana pasukan pemerintah Republik Khmer dikalahkan oleh pasukan Khmer Merah dan pasukan Khmer Merah pun berhasil menduduki Ibu Kota Kamboja, Phnom Penh. Jenderal Lon Nol sendiri sudah pergi meninggalkan Kamboja pada awal bulan April tahun 1975 dan digantikan oleh Saukam Khoy. Sedangkan Saukam Khoy sendiri juga turut melarikan diri meninggalkan Kamboja beserta rombongan diplomat Amerika Serikat yang dievakuasi keluar dari Kamboja pada 12 April 1975, mengingat semakin massivenya gerakan pasukan Khmer Merah yang semakin mendekati Ibu Kota Kamboja, Phnom Penh pada waktu itu.

Pada 17 April tahun 1975, pasukan Khmer Merah berhasil menduduki Ibu Kota Kamboja, Phnom Penh dan merebut tampuk kekuasaan pemerintahan Kamboja. Khmer Republic pun dirubah menjadi Democratic Kampuchea dan hanya dipimpin oleh satu partai yaitu Partai Komunis Kamboja. Khmer Merah yang pada waktu itu dipimpin oleh Saloth Sr atau yang biasa dikenal sebagai Pol-Pot, menerapkan sistem pemerintahan komunisme di Kamboja. Namun sang pemimpin Pol-Pot rupanya memiliki visi tersendiri untk Kamboja, yaitu mengembangkan masyarakat komunis di Kamboja dengan merubahnya menjadi masyarakat sosialis agraris. Pol-Pot juga ingin memusatkan pembangunan Kamboja pada sektor agraria.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun