Mohon tunggu...
Erwindya Adistiana
Erwindya Adistiana Mohon Tunggu... Wiraswasta - Learning by Experience

Penulis pemula yang tertarik pada hal-hal seperti sejarah, militer, politik dan yang lain-lannya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kisah Dith Pran dan Haing S. Ngor: Bintang dan Tokoh Film dengan Pengalaman yang Sama

7 Juli 2022   11:45 Diperbarui: 7 Juli 2022   12:12 1874
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dith Pran bersama Haing S. Ngor ketika mengunjungi Choeung Ek atau Killing Fields di Kamboja pada tahun 1989 | Sumber Gambar: Getty Images

Awalnya Ngor menolak untuk ikut berpartisipasi dalam film tersebut karena ia tidak memiliki background sama sekali sebagai aktor atau dalam dunia seni-peran, namun setelah dibujuk oleh sang sutradara dan produser, Ngor pun pada akhirnya setuju untuk berpartisipasi berperan sebagai Dith Pran di film The Killing Fields. 

Ngor setuju dan semakin mantab untuk ikut ambil bagian dalam film The Killing Fields, terutama karena ia juga teringat akan janjinya kepada sang istri sebelum meninggal bahwa kelak suatu hari ia akan menunjukan kepada seluruh dunia betapa kejamnya rezim Komunis Khmer Merah di Kamboja pada waktu itu dan betapa pilunya rakyat-rakyat Kamboja yang harus menderita karena kelaparan dan keberutalan rezim Komunis Khmer Merah pada masa itu.

Karena perannya sebagai Dith Pran dalam film The Killing Fields ini-lah nama Haing S. Ngor seakan langsung mencuat di industri hiburan, terutama di Hollywood. Peran Ngor sebagai Dith Pran banyak mendapat pujian dari berbagai kalangan. Alhasil walaupun perannya sebagai Dith Pran merupakan debut Haing S. Ngor sebagai aktor, tetapi Ngor sudah dapat menyabet piala penghargaan paling bergengsi di Industri perfilman yaitu Piala Oscar dan menjadikannya aktor Asia Tenggara pertama yang berhasil memenangkan Piala Oscar, serta aktor pertama yang berhasil memenangkan Piala Oscar pada akting film yang pertamanya. 

Ngor sendiri merasa puas karena perannya dalam film tersebut, ia bahkan berkata kepada seorang wartawan jika dirinya sangatlah puas karena dapat menyampaikan kepada seluruh dunia melalui film The Killing Fields tahun 1984 bagaimana menderitanya rakyat Kamboja akibat kekejaman rezim Khmer merah pada saat itu.

Persahabatan Dith Pran dan Haing S. Ngor

Haing S. Ngor bersama Dith Pran ketika bertemu Presiden Amerika Serikat Ronald Reagan pada tahun 1985 | Sumber Gambar: Getty Images
Haing S. Ngor bersama Dith Pran ketika bertemu Presiden Amerika Serikat Ronald Reagan pada tahun 1985 | Sumber Gambar: Getty Images

Peran Haing S. Ngor sebagai Dith Pran di film The Killing Fields pada akhirnya mempertemukan Haing S. Ngor dan Dith Pran yang juga sesama penyintas rezim Khmer Merah. Sejak saat itulah keduanya menjalin persahabatan yang erat antara satu sama lain. Ngor dan Pran juga bekerjasama dalam mendirikan organisasi sosial untuk bantuan kemanusiaan, terutama untuk membantu warga Kamboja korban dari rezim Khmer Merah. Haing S. Ngor dan Dith Pran bahkan mendapat kesempatan untuk bertemu dengan Presiden Amerika Serikat pada waktu itu, Ronald Reagan, guna menceritakan pengalaman mereka ketika berada di Kamboja pada masa rezim Khmer Merah. Ngor dan Pran juga meminta kepada Presiden Reagan untuk membantu memulihkan kebebasan kepada rakyat Kamboja yang masih terperangkap dalam gejolak hingga dekade tahun 1980an pada waktu itu dan memberikan bantuan kemanusiaan kepada mereka.

Ngor juga mendirikan organisasi kemanusiaan bersama aktor Jack Ong yang ia jumpai ketika bermain film "The Iron Triangle" pada tahun 1989. Pada suatu kesempatan, Ngor dan Pran juga mendapatkan kesempatan untuk mengunjungi kembali Kamboja pada suatu misi kemanusiaan untuk rakyat Kamboja pada tahun 1989, di mana gejolak di Kamboja sudah mulai mereda. Pada saat mengunjungi kembali Kamboja keduanya juga mengingat kembali pengalaman mereka berdua sewaktu berada di sana pada masa-masa kelam rezim Khmer merah.

Tetapi sayangnya nasib tragis harus menghampiri Haing S. Ngor. Pada 25 Februari tahun 1996, Haing S. Ngor tewas setelah tertembak oleh berandalan perampok di dekat apartemennya di daerah Chinatown di Kota Los Angeles. Sang perampok menuntut Ngor untuk menyerahkan jam tangan emas rolexnya yang mana Ngor memberikannya. Tetapi Ngor menolak ketika para berandalan perampok tersebut meminta kalung emas liontinnya yang terdapat foto mendiang istri Ngor di Liontin tersebut dan konon itulah yang menyebabkan para berandalan tersebut tega menembak Ngor hingga tewas dan menjambret kalung emas Liontin Ngor. Tetapi tersirat kabar pula jika Ngor sebenarnya tewas terbunuh oleh orang yang memang diberi perintah oleh Pol-Pot untuk menghambisi Haing S. Ngor. Bahkan pada tahun 2009, Kang Kek Iew, salah satu petinggi Khmer Merah yang tengah diadili atas tindak pidana kejahatan genosida yang terjadi di Kamboja pada era rezim Khmer Merah, mengatakan bahwa Haing S. Ngor memang dibunuh atas perintah dari Pol Pot karena ketidaksukaan Pol Pot akan film The Killing Fields dan peran Ngor di film tersebut, walaupun penyelidik di Amerika tidak menemukan bukti keterlibatan Pol Pot atas pembunuhan Haing S. Ngor.

Haing S. Ngor bersama Dith Pran ketika mengunjungi kembali Kamboja pada tahun 1989 | Sumber Gambar: Getty Images
Haing S. Ngor bersama Dith Pran ketika mengunjungi kembali Kamboja pada tahun 1989 | Sumber Gambar: Getty Images

Sontak berita terbunuhnya Haing S. Ngor, membuat heboh industri perfilman dan juga warga Kamboja di Amerika yang sangat mengaguminya karena perannya di film The Killing Fields. Kabar tersebut juga membuat Dith Pran sangat terpukul dan sangat sedih. Pran bahkan mengatakan bahwa Haing S. Ngor sudah seperti saudara kembarnya sendiri dan sekarang dia menjadi sangat sendirian setelah kepergian Ngor. Para berandalan pembunuh Haing S. Ngor pada akhirnya dinyatakan bersalah atas pembunuhan dan dihukum penjara seumur hidup pada tanggal 16 April tahun 1998 dan ironisnya bertepatan pula dengan hari yang sama di mana Pol Pot meninggal Dunia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun