Mohon tunggu...
Erusnadi
Erusnadi Mohon Tunggu... Freelancer - Time Wait For No One

"Sepanjang sungai/kali masih coklat atau hitam warnanya maka selama itu pula eksistensi pungli, korupsi dan manipulasi tetap bergairah "

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Jalan Terjal Pembuktian Hukum Acara di Mahkamah Konstitusi

3 April 2024   12:38 Diperbarui: 3 April 2024   12:41 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dari persidangan PHPU di Mahkamah Konstitusi ini tampak tidak lepas dari munculnya asumsi-asumsi, pandangan-pandangan, hingga terjadinya perdebatan antara kuasa pemohon, kuasa termohon, saksi, maupun saksi ahli. Bisa dibilang semua itu dinamika beracara di Mahkamah Konsitusi.

Sebagai penikmat dari apa yang terjadi di persidangan PHPU ini, biar bagaimanapun bisa  menambah wawasan pengetahuan dari persidangan ini, entah itu perdebatan yang melebar di ranah kedaulatan rakyat dan demokrasi, Pemilu Jurdil, kepastian hukum, dan keadilan, sampai pada teknis para pihak menyajikan bukti-bukti otentik di muka persidangan itu.

Namun demikian ujung dari persidangan ini barangkali akan tidak jauh berbeda dari putusan pilpres 2014, dan 2019 lalu. Kecuali bukti-bukti yang diajukan dari pemohon khususnya itu valid dan terverifikasi kesahihannya, sehingga majelis hakim MK dibuat terpukau olehnya.

Referensi:

UU MK  dan Peraturan Mahkamah Konstitusi


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun