Mohon tunggu...
Erusnadi
Erusnadi Mohon Tunggu... Freelancer - Time Wait For No One

"Sepanjang sungai/kali masih coklat atau hitam warnanya maka selama itu pula eksistensi pungli, korupsi dan manipulasi tetap bergairah "

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Puisi: Jalan Kekuasaan

11 Februari 2024   11:57 Diperbarui: 14 Februari 2024   03:38 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi jalan setapak. Sumber: Pexels/George Terzis

Jalan kekuasaan di muka itu terbentang, lurus dan terbuka.

Tampak oleh mata banyak jejak kaki yang ditinggalkan 

Terukir indah

Juga sama bentuknya 

Tapi sepasang orang tua mendadak menghindari

 Jalan itu sebenarnya diselimuti sejuta kabut

Becek serta berliku-liku

Jejak kaki di sana tidak lagi beraturan

Keduanya bergandengan memilih jalan lain

Baginya jalan itu sebuah jebakan

Buat siapa saja yang punya kemauan instan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun