Mohon tunggu...
Erusnadi
Erusnadi Mohon Tunggu... Freelancer - Time Wait For No One

"Sepanjang sungai/kali masih coklat atau hitam warnanya maka selama itu pula eksistensi pungli, korupsi dan manipulasi tetap bergairah "

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Wajah-wajah Panik

9 Februari 2024   14:29 Diperbarui: 9 Februari 2024   14:31 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di suatu pagi yang hening wajah-wajah panik menghambur keluar dari pintu-pintu yang terbuka lebar. Semua orang  berkumpul di lapangan hanya saling berpandangan.

Tidak tahu apa yang mesti dilakukan

Sekejap waktu asap hitam menggumpal
Disusul bara api yang ganas menyala 

Pagi itu terjadi kebakaran

Seorang anak membuka mata memandang buku pelajarannya yang sudah menjadi abu
Hanya satu coretan yang tersisa di secarik kertas miliknya
"BENCANA"

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun