Mohon tunggu...
Erusnadi
Erusnadi Mohon Tunggu... Freelancer - Time Wait For No One

"Sepanjang sungai/kali masih coklat atau hitam warnanya maka selama itu pula eksistensi pungli, korupsi dan manipulasi tetap bergairah "

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Malam-Malam Desember

1 Desember 2022   08:47 Diperbarui: 1 Desember 2022   09:00 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Musim tiada pernah tertukar meski waktu terus berputar. Di sini Desember datang walau terlambat. Dia datang di iringi nyanyian gemuruh angin, badai dan hujan.

Kemarau tiada lagi. Berganti sejuk, dan dingin menyelimuti. Tungku pun dinyalakan agar kehangatan diri tetap terjaga.

Siapa sangka

Desember sebagai awal cerita

Ketika ikrar diucapkan

Kala cinta disatukan.

.

Malam-malam di bulan Desember kemudian  menjadi saksi, dan isyarat suci terpautnya dua hati yang berharap abadi

Namun semua itu tidak terbukti

Atas kehendakNya yang tidak bisa ditawar dan PASTI

Malam-malam Desember  kembali menjadi hening dan sunyi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun