Mohon tunggu...
Erusnadi
Erusnadi Mohon Tunggu... Freelancer - Time Wait For No One

"Sepanjang sungai/kali masih coklat atau hitam warnanya maka selama itu pula eksistensi pungli, korupsi dan manipulasi tetap bergairah "

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cita-Cita Seorang Anak

22 November 2022   10:15 Diperbarui: 23 November 2022   11:52 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

***

Malam itu langit terang. Bulan bersinar ke segala arah. Bintang gemintang gemerlapan menyerupai lingkaran di atas pondok sempit toko material di mana tukang menghabiskan malam. Tukang tersenyum keinginannya terkabul lewat anak kecil itu.

Dan anak kecil itu di teras rumah petaknya menatap jauh ke atas langit seraya tertawa melihat bintang-bintang yang menyerupai lingkaran yang telah ia susun di waktu pagi.

Anak kecil itu berharap cita-citanya yang setinggi bulan dan bintang di langit sana kelak akan juga bisa terwujud. Meski sekarang ini ia jalani semua perjuangan untuk bertahan hidup bersama ibunya dengan susah payah.

Namun cita-citanya tetap setinggi bulan dan bintang. Apapun itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun