Mohon tunggu...
Erusnadi
Erusnadi Mohon Tunggu... Freelancer - Time Wait For No One

"Sepanjang sungai/kali masih coklat atau hitam warnanya maka selama itu pula eksistensi pungli, korupsi dan manipulasi tetap bergairah "

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Kenapa Parpol Tidak Pasang Target Capres Cawapres dari Kadernya Sendiri?

23 September 2022   07:53 Diperbarui: 27 September 2022   06:50 294
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Pemilu| Dok Kompas/Handining

Bisa merebut simpati masyarakat atau tidak, bergantung pada keberanian untuk melakukan terobosan yang tidak pernah dilakukan sebelumnya.

Politik juga kompromis, bila parpol punya capres cawapres sendiri karena sudah lolos ambang batas yang 20 persen, lalu calon tersebut unggul dan jadi presiden, wakil presiden, maka di parlemen bukan tidak mungkin akan meraih pula dukungan politik bagi pemerintahannya.

Kalaupun tidak, juga tidak masalah. Adanya oposisi tidak lantas presiden dan wakil presiden dijatuhkan begitu saja. Konstitusi mengamanatkan demikian. Kecuali memang perkara berat dan berat sekali maka impeachment dilakukan.

Parpol dan Kaderisasi

Sebagai parpol yang punya tujuan untuk menghasilkan kader calon pemimpin nasional dan legislator andal, tidak ada salahnya tanpa koalisi pun sudah bisa untuk memunculkan kadernya sebagai capres atau cawapres.

Soal apakah calon itu bisa diterima publik atau tidak, bergantung pada kemauan parpol untuk berjuang meraih simpati publik dengan program kerja partai yang terus meneris disosialisasikan. 

Jangan kemudian berpikir, belum apa-apa sudah khawatir tidak akan mengungguli partai besar, atau partai besar dan mapan juga khawatir tidak bakal melewati ambang batas presidential threshold itu.

Bila cara semacam ini yang terus dilakukan, maka untuk selamanya tidak akan pernah parpol bisa secara mandiri memasangkan kadernya sebagai capres dan cawapres.

Oleh karena itu, bila parpol secara mandiri belum pasang target untuk mencalonkan kadernya menjadi capres cawapres sejak sekarang, maka bisa disebut, bahwa pertama, parpol yang ada sejak kehadirannya ini belum membawa hasil bagi pengkaderan calon pemimpin nasional. Parpol hanya berkutat di seputar bagi-bagi kekuasaan dengan melakukan koalisi tersebut.

Kedua. Parpol telah mencerminkan kondisi internalnya di hadapan masyarakat, bahwa parpol itu cuma tempat untuk orang-orang ambisius untuk sekadar eksis di mata publik untuk bisa duduk di senayan (tidak ada yang salah memang kecuali korupsi).

Ketiga. Parpol telah mengindikasikan tidak sebagaimana parpol yang modern, di mana parpol seharusnya mempunyai struktur bayangan sendiri di internalnya, sebagaimana struktur pemerintahan yang berjalan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun